Purnomo Mundur dari Pilkada Solo, Teguh Prakosa Tunggu Keputusan PDIP
Teguh Prakosa sebagai Bakal Calon Wakil Wali Kota Solo belum berencana mengikuti jejak pasangannya tersebut. Mantan Ketua DPRD Solo ini memilih menunggu keputusan partai.
Bakal Calon Wali Kota Solo Achmad Purnomo memutuskan mengundurkan diri dari panggung Pilkada karena tidak setuju pelaksanaan Pemilu digelar tahun ini. Menyikapi hal ini, Teguh Prakosa sebagai Bakal Calon Wakil Wali Kota Solo belum berencana mengikuti jejak pasangannya tersebut. Mantan Ketua DPRD Solo ini memilih menunggu keputusan partai.
"Saya memilih menunggu keputusan DPC PDIP Solo saja," ujar Teguh, Jumat (29/5).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Mengapa Pilkada Serentak diadakan? Ketentuan ini diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan pemilihan, serta mengurangi biaya penyelenggaraan.
Teguh mengaku, dalam beberapa hari terakhir, belum berkomunikasi dengan Purnomo terkait pengajuan surat pengunduran diri. Namun dia mengaku siap jika memang diminta mundur oleh DPC. Sebagai kader partai, dia tidak bisa semuanya sendiri.
"Saya ini kan kader, orang partai. Jadi tidak bisa seenaknya sendiri," tandasnya.
Jika diminta untuk menemani Purnomo mengundurkan diri, ia mengaku siap melakukannya. Sehingga keputusan mundur tersebut, bukanlah keinginannya sendiri.
"Kalau partai menarik, saya ikut, tidak perlu surat," tandasnya.
Sekretaris DPC PDIP Solo itu menambahkan, pengunduran diri Purnomo akan dibahas terlebih dahulu di internal DPC PDIP Solo. Dia juga turut membahas hal tersebut bersama struktur partai lainnya. Ia memperkirakan pembahasan akan dilakukan setelah berakhirnya kejadian luar biasa (KLB) Corona pada 7 Juni.
"Mungkin setelah KLB, kalau agak longgar kita baru bicara," terangnya.
Menurut Teguh, dalam rapat nanti akan dibahas apakah DPC menyetujui surat pengunduran diri Purnomo. Termasuk pula apakah DPC bakal menarik dirinya atau justru mempertahankannya dalam pencalonan. "Jadi keputusan nanti ada dalam forum resmi partai di tingkat DPC," tandasnya.
Baca juga:
Mundur dari Pilkada Solo, Purnomo Tegaskan Tak Terima Pinangan Partai Lain
Purnomo Serahkan Surat Pengunduran Diri di Pilkada Solo ke PDIP
Sowan ke Balai Muhammadiyah, Gibran Bagikan 200 Paket Sembako untuk Marbut Masjid
Di Tengah Pandemi Covid-19, Gibran Terus Blusukan Berbagi Sembako
Sowan ke PCNU Surakarta, Gibran Didoakan Jadi Wali Kota Solo Pengayom
Jokowi Putuskan Pilkada Digelar Desember, FX Rudy Pilih Tunggu Keputusan KPU