Ipda Purnomo Sedih Rumahnya Penuh ODGJ tapi Masih Banyak yang Main Judol, ‘Jangan ya Dek’
Ipda Purnomo sedih karena rumahnya sudah penuh ODGJ dan tidak bisa tampung pasien baru.
Polisi sedang gencar-gencarnya menekan dan meringkus para pelaku judi online dari berbagai kalangan. Mulai dari masyarakat biasa, hingga sampai para pejabat tinggi yang terlibat.
Sebagai seorang perwira polisi, Ipda Purnomo juga mengimbau hal yang sama kepada masyarakat. Purnomo adalah polisi dikenal gemar merawat ODGJ di rumahnya. Tapi kali ini, ia merasa sedih.
Purnomo sedih karena kemungkinan ia tidak lagi bisa menampung pasien baru korban judi online karena rumahnya sudah penuh dengan pasien ODGJ yang selama ini ia rawat. Simak ulasannya sebagai berikut.
Purnomo Sedih Tidak Bisa Lagi Tampung ODGJ Baru
Sebuah video yang diunggah oleh akun Tiktok @purnomobelajarbaik_ memperlihatkan Ipda Purnomo yang sedang mengungkapkan perasaan sedihnya karena kemungkinan ia tidak bisa lagi menampung pasien ODGJ baru.
Namun, di luaran masih banyak orang yang bandel dan tidak mendengarkan imbauan dari petugas. Mereka masih belum meninggalkan aktivitas judi online dan belum meninggalkan narkoba, sehingga itu membuat Purnomo sedih.
“Aku sedih banget loh ya, kenapa kok sedih, karena tempat saya sudah nggak muat. Sedangkan masih banyak orang-orang yang bandel,” kata Ipda Purnomo.
“Sudah dikasih tahu, jangan judi online, masih tetap judi online. Sudah dikasih tahu jangan pakai narkoba, masih pakai narkoba. Saya ini benar-benar sedih, tempat saya sudah nggak muat,” lanjutnya.
Imbau Masyarakat Berhenti Judi Online
Maka dari itu, Purnomo kembali mengimbau kepada seluruh masyarakat agar menghentikan praktik judi online dan kecanduan narkoba. Pasalnya, hal itu sangat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Terlebih, jika korban judol dan narkoba itu kemudian berimplikasi pada gangguan mental. Purnomo sudah tidak lagi bisa merawat mereka karena rumahnya sudah penuh dengan pasien ODGJ.
“Tolong teman-teman yang masih kecanduan judi online, yang masih pakai narkoba, berhenti. Kasihan anaknya, kasihan istrinya. Tempat saya nggak muat,” imbau Purnomo.
“Kalau sudah tempat saya nggak muat terus mau tak taruh di mana? Jangan ya? Jangan ya dek ya,” pungkasnya.