Puti Guntur Ingatkan Pentingnya Kurikulum Toleransi dan Mencintai Tanah Air
Untuk membangun karakter dan akhlak, Puti mengimbau, orangtua untuk aktif memberikan contoh. Harapannya, anak-anak tidak hanya cerdas dalam akademis, tapi juga berperilaku santu dan memiliki akhlak mulia.
Politisi PDIP Puti Guntur Soekarno mengingatkan pentingnya peran orangtua dalam pendidikan karakter anak. Jadi dia mengharapkan peran aktif orangtua untuk melengkapi pendidikan formil yang didapatkan anak-anak di sekolah.
Puti menyampaikan pesan tersebut saat mengunjungi anak-anak di TPST Bantargebang, Bekasi, bersama Yayasan Anak Masa Depan Indonesia (AMDI). Sebagai Penasehat Yayasan AMDI, dia meminta pemerintah memperhatikan prasarana dan sarana pendidikan anak.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Di mana kue putu tersebar? Menariknya, hingga saat ini kue ini juga masih bisa dijumpai di sejumlah negara lain di Asia.
-
Bagaimana cara pantun ini menghibur mahasiswa? Pantun mahasiswa lucu ini bisa jadi pelepas stres di tengah sibuknya kuliah.
-
Bagaimana Lettu Soejitno gugur? Soejitno mengambil senapan mesin Lewis yang dibawa Harjono dan menembakkannya ke arah musuh di seberang. Nahas, tanpa sepengetahuannya ternyata di wilayah selatan, yakni di Glendeng, Belanda telah memperkuat pertahanan dan mengamankan proses pemasangan jembatan. Soejitno dilempari sebutir granat yang kemudian meledak di dekatnya. Tak hanya itu, mengutip Instagram @tuban_bercerita, peluru juga mengenai badan Soejitno. Ia pun gugur di lokasi perlawanan.
-
Apa latar belakang pendidikan Kiran, cucu Soekarno? Kiran, 18 tahun, baru lulus dari Sevenoaks School di Inggris.
-
Apa itu Putu Piring? Kue putu piring ini tak hanya populer di Kepulauan Riau saja, melainkan juga tersebar dan banyak dicari di Pontianak, Malaysia, dan Singapura.
"Selain sarana dan prasarana, kurikulum mereka dalam masalah toleransi, mencintai tanah air, kemudian juga dalam pendidikan akhlak menjadi sangat penting" katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/8).
Untuk membangun karakter dan akhlak, Puti mengimbau, orangtua untuk aktif memberikan contoh. Harapannya, anak-anak tidak hanya cerdas dalam akademis, tapi juga berperilaku santu dan memiliki akhlak mulia.
"Jadi orangtua tidak melepas anak-anak di pendidikan formal saja, karena pendidikan karakter dimulai dari keluarga," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan AMDI, Clara Tampubolon mengungkapkan, kunjungan ke TPST Bantargebang ini sebagai bentuk perhatian pada mereka yang masih belum beruntung. Selain itu, dia mengatakan, kedatangan pihaknya untuk memperingati Hari Anak Indonesia.
"Di Hari Anak Indonesia ini kami mengharapkan adanya pemerataan pendidikan. Belum yang berada di luar Pulau Jawa, di Bantargebang masih banyak anak-anak yang belum mendapatkan akses pendidikan," tutupnya.
(mdk/fik)