Putu Supadma Dorong IKN Tampilkan Artefak Kerajaan Masa Lalu untuk Hadirkan Kemuliaan Nusantara
Putu membayangkan sebuah halaman hijau di tengah danau kecil bisa ditampilkan artefak-artefak di masa lalu dengan narasi lengkap
Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI), Putu Supadma Rudana menilai pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mengusung konsep kemuliaan Nusantara. Putu mengatakan selama merdeka, Indonesia belum memiliki Ibu Kota secara khusus yang dibangun dengan menarasikan kemuliaan Nusantara.
Dia juga menilai IKN adalah perwujudan dari ajaran pendiri bangsa soal landasan berbangsa dan bernegara, semboyan Bhinneka Tunggal Ika dan semangat persatuan.
- Melihat Pusaka Kuno Meriam Beranak di Kotawaringin Barat, Dibuat dari Darah 8 Manusia
- Pulau di Sumenep Ini Bak Surga Dunia tapi Ditinggal Penduduknya Merantau, Intip Potretnya
- Menelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak
- Arti Kedutan Mata Kanan Menurut Primbon Jawa, Bisa Jadi Pertanda Baik
"Nah, sejalan dengan semangat tersebut, para founding fathers membangun sebuah pondasi bangsa landasan berbangsa dan bernegara, way of life yaitu Pancasila," kata Putu dalam keterangannya, Jumat (16/8).
Maka dari itu, Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI ini berharap terjadi kesinambungan Presiden Jokowi yang telah menginisiasi pemindahan Ibu Kota ke IKN.
Bahkan, kata dia, pembangunan IKN telah melibatkan seniman sekaliber I Nyoman Nuarta dengan menggagas konsep Ibu Kota yang mencerminkan akar luhur budaya Nusantara.
"Semangat persatuan di mana Indonesia sangat dikenal sebagai Nusantara atau negeri yang memang di antara pulau-pulau yang begitu indah, yang memiliki kekayaan baik laut maupun kekayaan yang ada di darat/berbagai pulaunya," jelas dia.
Melihat pesatnya pembangunan IKN, Putu mengatakan perlu sistem tata kelola yang baik di IKN agar ke depannya terus menjadi kota yang menampilkan smart city dan kota hijau, kota sehat bebas polusi yang berbasis digital.
“Pada prinsipnya adalah kita pertama kali dalam sejarah memiliki ibu kota yang memang didesain dari awal, karena selama ini memang spirit ibu kota kita justru terbangun karena keadaan dan belum terencana dan belum digagas/dikaryakan oleh anak bangsa. Tapi saat ini, kita bisa membangun dengan narasi kemuliaan Nusantara,” ungkapnya.
Dorong Tampilkan Artefak
Namun, Putu juga membayangkan sebuah halaman hijau di tengah danau kecil bisa ditampilkan artefak-artefak di masa lalu dengan narasi lengkap. Sehingga, apa yang menjadi konsep pembangunan IKN mencerminkan kenusantaraan itu juga menghadirkan warisan luhur bangsa.
"Saya pikir perlu ditampilkan berbagai artefak masa lalu baik dari masa pra sejarah, masa kerajaan ataupun masa kemerdekaan; ataupun dengan menampilkan kearifan lokal berbagai daerah dengan narasi kemuliaannya untuk memperkaya Ibu Kota Negara Nusantara dengan narasi-narasi mulia dari masa lalu sebagai inspirasi untuk generasi masa depan," ujar Putu.
"Alangkah mulianya ditampilkan sebagai contoh artefak arca dari masa kerajaan Kutai, kerajaan Sriwijaya, kerajaan majapahit maupun arca-arca dari masa kerajaan lainnya. Bisa diambil ikon-ikon artefak dari Aceh hingga Papua. Sehingga saat ada yang berkunjung ke IKN, baik dari seluruh Indonesia, ataupun dari mancanegara sebagai tamu negara di Indonesia bisa langsung melihat kemuliaan Nusantara di masa lalu,” katanya lagi.
Selanjutnya, Putu menyebut terpenting bagaimana IKN wajib menghadirkan berbagai kemuliaan dari berbagai daerah di Indonesia, menampilkan seni budaya, kearifan lokal masing-masing daerah di Indonesia dan juga warisan luhur dalam bentuk artefak masa lalu.
"Ibu kota bisa menjadi sebuah etalase kemuliaan baik dari sisi sastranya, alat musik traditionalnya, juga berbagai wastranya yang begitu indah juga kekayaan budaya lainnya," pungkasnya.