PVBMG Duga Dentuman Keras Berasal dari Anak Gunung Krakatau
Masyarakat pesisir sekitaran Pantai Selat Sunda kembali mendengarkan suara dentuman cukup keras. Dentuman dahsyat itu diduga berasal dari Anak Gunung Krakatau.
Masyarakat pesisir sekitaran Pantai Selat Sunda kembali mendengarkan suara dentuman cukup keras. Dentuman dahsyat itu diduga berasal dari Anak Gunung Krakatau.
Kasubdit Mitigasi Bencana Geologi wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM, Kristianto mengatakan, Anak Gunung Krakatau kembali meletus berdasarkan pengamatan dari pukul 00.00-06.00 WIB, Rabu (26/12).
-
Kapan tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Bagaimana cara BPBD Bantul mengatasi kekurangan EWS Tsunami? “Ke depan akan kita anggarkan lebih banyak lagi. Pengadaan EWS tsunami juga akan kita ajukan ke APBD maupun pusat. Kapan terealisasi tidak tahu yang penting kami mengusulkan dulu,” kata Agus.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Bagaimana tsunami Storegga mencapai Inggris utara? Lebih jauh ke selatan di Inggris utara, ketinggian ombak mencapai antara 3 dan 6 meter (10 hingga 20 kaki).
Letusan yang mengeluarkan suara sangat keras ini sampai terdengar ke telinga masyarakat yang berada di wilayah Anyer dan sekitarnya. "Suara dentuman terdengar hingga Pos PGA," kata Kristianto dalam keterangan, Rabu (26/12).
Selain itu, cuaca di sekitarn Anak Gunung Krakatau secara meteorologi cenderung mendung, hujan disertai angin berembus sedang hingga kencang ke arah timur.
"Suhu udara 24-24 °C dan kelembaban udara 94-98 %. Volume curah hujan tidak tercatat," ujarnya.
Selain mendung dan hujan, kabut pun menutupi Anak Gunung Krakatau. Sehingga membuat petugas PVMBG merasa kesulitan dan tak dapat melakukan pengamatan asap vulkanis dari kawah gunung.
Bukan hanya itu saja, Gunung Anak Krakatau juga mengalami kegempaan tremor menerus atau microtremor dengan kekuatan 10-30 mm.
"Masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 kilometer dari kawah," pungkasnya.
Baca juga:
Usai Tsunami, Anak Krakatau Masih Sering Keluarkan Dentuman
Gunung Anak Krakatau Bertambah Tinggi 4 sampai 6 meter Setiap Tahun
Enam Tahun Lalu Buku Ini Sudah Prediksi Anak Krakatau Bisa Picu Tsunami Selat Sunda
Aktivitas Anak Krakatau Tinggi, Pelayaran di Selat Sunda Tak Terganggu
Jelang Tsunami, Seismograf di Pulau Anak Krakatau Sempat Rusak