PVMBG Perbarui Peringatan Keselamatan Jalur Penerbangan Usai Gunung Sinabung Erupsi
Menurut Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM Andiani, VONA terakhir terkirim dengan kode warna oranye pada tanggal 13 Mei 2021 pukul 05.59 WIB. Pada saat itu abu vulkanik teramati dengan ketinggian 3.460 meter di atas permukaan laut (mdpl) atau sekitar 1.000 meter di atas puncak.
Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM memperbarui peringatan keselamatan jalur penerbangan (VONA) di radius Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Menurut Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM Andiani, VONA terakhir terkirim dengan kode warna oranye pada tanggal 13 Mei 2021 pukul 05.59 WIB. Pada saat itu abu vulkanik teramati dengan ketinggian 3.460 meter di atas permukaan laut (mdpl) atau sekitar 1.000 meter di atas puncak.
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Seulawah Agam meletus? Dari segi sejarah erupsinya, tidak diketahui pasti kapan terjadinya letusan tersebut.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
"Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Serta mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh," ujar Andiani dalam keterangan tertulisnya, Bandung, Jumat (14/4).
Andiani mengatakan adanya semburan abu vulkanik ini masyarakat dan pengunjung atau wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi.
Selain itu, hal serupa berlaku dalam radius radial 3 kilometer dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 kilometer untuk sektor selatan-timur, dan 4 kilometer untuk sektor timur-utara.
"Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar," kata Andiani.
Berdasarkan pos pengamatan gunung api (PGA) Sinabung dari pukul 19.37 WIB sampai 21.30 WIB kemarin malam, terjadi 8 kali awan panas guguran (APG). Dengan amplitudo maximal 120 dan lama gempa 197 - 443 detik. Namun jarak dan arah luncuran tidak teramati karena tertutup kabut.
Data rekaman seismograf pada 13 Mei 2021, Gunung Sinabung mengalami 14 kali gempa (APG), 148 kali gempa guguran, lima kali gempa letusan (erupsi), 11 kali gempa hembusan, dua kali gempa low frequency, 30 kali gempa hybrid (fase banyak), sekali gempa tektonik jauh dan dua kali gempa getaran banjir.
"Sinabung pada Jumat, 14 Mei 2021 periode 00.00 -06.00 WIB, gunung api tertutup kabut 0-II hingga tertutup kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati, cuaca berawan hingga mendung, angin lemah ke arah timur dan barat," tulis pengamat gunung api Armen Putra di situs magma.esdm.go.id.
Armen menyebutkan pengamatan kegempaan dalam durasi yang sama, terjadi satu kali gempa APG dengan amplitudo 120 mm dan lama gempa 394 detik.
Dilaporkan juga terjadi 65 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-95 mm dan lama gempa 23-168 detik. Untuk gempa hembusan terjadi 12 kali dengan amplitudo 5-17 mm, dan lama gempa 10-28 detik.
"10 kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 2-18 mm, dan lama gempa 20-28 detik. 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 7 mm, S-P 26 detik dan lama gempa 93 detik," tambah Armen.
Reporter: Arie Nugraha
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Menteri: Perempuan dan Anak Penyintas Bencana Butuh Perhatian agar Bangkit
Bupati Tetapkan Status Tanggap Darurat 14 Hari, Ini Kabar Terbaru Longsor di Tapsel
BNPB Catat 1.205 Bencana Alam Terjadi Sepanjang 2021
1.205 Bencana Alam Terjadi Sejak Januari 2021, Terbanyak Banjir
Kunjungi Korban Badai Seroja, Gubernur Ridwan Kamil ke Kupang Bawa Uang Rp1 Miliar