Rapat Forkompimda sepakati rumah ibadah Sapta Darma Rembang dipindah
Dia membantah upaya ormas tertentu memprovokasi agar tempat ibadah itu dibakar.
Pemkab Rembang bersama Dandim dan Polres langsung menggelar pertemuan dengan pihak Persatuan Sapta Darma (Pesada), setelah rumah ibadah aliran kepercayaan itu dirusak dan dibakar.
Pertemuan selama dua jam itu menyikapi perusakan dan pembakaran Candi Busono, nama tempat ibadah, di Dukuh Blando, Desa Plawangan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Pertemuan itu menghasilkan sejumlah kesepakatan yang juga disetujui pihak penganut kepercayaan Sapta Darma. Salah satunya, pembangunan tempat ibadah Sanggar Candi Busono milik Persada Rembang akan dipindah dengan difasilitasi oleh Pemkab Rembang.
"Sudah selesai permasalahannya. Kemudian terkait penyelesaian persoalan terdapat empat kesepakatan di antara kedua belah pihak yang bermasalah yang disaksikan oleh Forkompimda, tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat," ungkap Kapolres Rembang AKBP Winarto saat dikonfirmasi merdeka.com Rabu (11/11).
Adapun pejabat yang hadir adalah Asisten I Bupati Rembang Subakti dan Dandim 0720/Rembang Letkol Inf Wawan Indaryanto.
"Ada empat kesepakatan, yang paling terpenting adalah pembangunan sanggar Candi Busono, Persada yang mendapatkan protes keras dari warga sekitar akan dipindah ke tempat yang lain," tambahnya.
Selain itu, dalam kesepakatan itu juga tertulis, kedua belah pihak sepakat untuk hidup berdampingan dan damai selama berada di Kabupaten Rembang. Termasuk persoalan perusakan dan pembakaran sanggar Candi Busono Persada diselesaikan secara damai.
"Ya kalau secara damai khan harus saling pengertian. Soal ganti rugi ya kembali pada kesepakatan ya damai," ungkap Winarto tanpa menjelaskan apakah ada ganti rugi untuk kerusakan bangunan Sanggar Candi Busono Persada Rembang tersebut.
Winarto menjelaskan proses pemindahan nanti akan secara langsung difasilitasi oleh Pemkab Rembang, Jawa Tengah termasuk proses perizinan dan keamananya.
"Kemudian bangunan yang lama akan digunakan untuk tempat ibadah pribadi dan tempat rumah tinggal pribadi dan tidak digunakan sebagai tempat ibadah umum bagi penganut kepercayaan Persada di Rembang," bebernya.
Winarto membantah jika ada upaya ormas tertentu, apalagi dari Forum Umat Islam (FUI) Rembang yang memprovokasi agar tempat ibadah candi Busono Persada itu dirusak dan dibakarnya.
"Nggak ada itu keterlibatan FUI. Mereka semua yang menolak adalah warga sekitar," ucap Winarto pendek.
Winarto berharap, pascatragedi pembakaran dan perusakan tempat ibadah Candi Busono Persada masyarakat Rembang diimbau untuk menempuh jalur persoalan dengan mengedepankan proses penyelesaian secara damai.
"Jika hadapi persoalan harus saling damai, slaing menghormati dan kedepankan untuk dialog dan duduk bersama. Seperti yang disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah Pak Ganjar dan Kapolda Jateng Irjen Pol Noer Ali yang sudah saya lapori soal penyelesaian persoalan ini," pungkasnya.
Baca juga:
Tempat ibadah dibakar, Ganjar minta penyelesaian kekeluargaan
Sebelum dibakar, tempat ibadah Sapta Darma didatangi 8 orang
Tempat ibadah di Rembang dirusak dan dibakar massa
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Kapan Masjid Raya Imanuddin Tanjung Redeb dibangun? Mengutip laman duniamasjid.islamic-center.or.id, masjid ini sebelumnya didirikan sekitar tahun 1800-an.
-
Kenapa beduk Masjid Jami Sabilul Huda Indramayu berlubang? Rupanya setelah tak jadi dipinjam, beduk itu tiba-tiba berlubang dengan sendirinya.
-
Kapan Masjid Cheng Ho di Palembang diresmikan? Masjid ini berdiri di atas tanah hibah dari Pemerintah Daerah dan baru diresmikan pada tahun 2006 silam.
-
Kapan Masjid Cipto Mulyo dibangun? Masjid itu dibangun oleh Raja Keraton Surakarta, Pakubuwono X, sekitar tahun 1905 Masehi.
-
Di mana Masjid Raya Sumatra Barat dibangun? Terletak di Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, pembangunan masjid ini berlangsung cukup lama.