Rapid Test Pengunjung Reaktif Covid-19, Pemeriksaan ke Puncak Bogor Diperketat
Gugus Tugas akan terus memperketat pemeriksaan di perbatasan tepatnya di Kawasan Puncak-Cipanas, karena sejak sepekan terakhir jumlah pendatang yang hendak berlibur terus meningkat, meskipun tempat wisata di kawasan tersebut sebenarnya masih tutup.
Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengevaluasi dan sejumlah persiapan terkait maraknya warga dari luar kota itu yang mulai memadati kawasan Puncak, Cipanas untuk berlibur. Terlebih pada akhir pekan karena hasil rapid test yang dilakukan beberapa waktu lalu tercatat 11 orang dinyatakan reaktif Covid-19.
"Ini harus segera dievaluasi karena sejak sebulan terakhir Cianjur nol kasus Covid-19. Namun, hasil 'rapid test' di kawasan Puncak bersama dinas terkait dari Provinsi Jabar, terdapat 11 orang pendatang yang hasilnya reaktif," kata Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Cianjur dr Yusman Faisal saat dihubungi Senin (22/6), di Cianjur.
-
Siapa Pak Raden? Tanggal ini merupakan hari kelahiran Drs. Suyadi, seniman yang lebih akrab disapa dengan nama Pak Raden.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Bagaimana Rabiunahar Rizta Ramdhan berlibur ke Puncak? Habis Lebaran Lanjut Ke Puncak Dalam keterangan Instagramnya, Eby menulis, "Bagi yang habis Lebaran, lanjut ke puncak mana nih suaranya?"
-
Kapan Prasasti Rukam ditemukan? Prasasti berangka tahun 829 saka atau 907 Masehi ini ditemukan pada tahun 1975 di Desa Petarongan, Kecamatan Parakan, Temanggung.
-
Kapan Rampokan Macan dilakukan? Sejarah Rampokan macan dilakukan bertepatan dengan hari raya ketupat.
Atas kondisi tersebut, kata dia, Gugus Tugas akan terus memperketat pemeriksaan di perbatasan tepatnya di Kawasan Puncak-Cipanas, karena sejak sepekan terakhir jumlah pendatang yang hendak berlibur terus meningkat, meskipun tempat wisata di kawasan tersebut sebenarnya masih tutup.
Ia menjelaskan sekitar 300 orang menjalani "rapid test" yang dilakukan di kawasan Segar Alam-Puncak Pass, Kecamatan Cipanas. Sebagian besar merupakan pendatang yang hendak menghabiskan liburan di wilayah Cianjur yang saat ini masih masuk dalam zona kuning Covid-19.
Untuk menjaga status tersebut tetap aman, pihaknya bersama Forkompimda Cianjur segera melakukan evaluasi terkait kelonggaran bagi pendatang yang keluar masuk wilayah tersebut, karena dapat menularkan virus corona jenis baru yang mematikan itu, yang dibawa dari daerah asalnya masing-masing.
Sehingga penyebaran virus berbahaya akan rentan terjadi jika penyekatan dan pemeriksaan terhadap pendatang yang akan masuk ke wilayah Cianjur tidak diperketat."Informasi yang kami dapat dari 300 orang yang menjalani tes cepat, 11 orang diantaranya merupakan reaktif Covid-19," katanya.
Ia mengatakan hal tersebut harus diwaspadai karena ke-11 orang tersebut merupakan warga dari luar Cianjur, dengan tujuan berwisata ke Cianjur, meskipun hingga saat ini belum ada satu pun tempat wisata yang buka, namun keberadaan mereka rentan menularkan virus berbahaya.
"Ke-11 orang tersebut berdasarkan data merupakan warga Bogor dan Jakarta, mereka langsung dikembalikan petugas ke daerahnya masing-masing. Ini akan menjadi ancaman bagi Cianjur, jika pendatang dapat keluar masuk Cianjur secara bebas," katanya.
Pihaknya melakukan evaluasi untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, terutama bagi pendatang yang masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG). Bahkan pengetatan pemeriksaan di wilayah perbatasan akan terus ditingkatkan hingga batas waktu yang belum dapat ditentukan.
"Tentunya pemeriksaan di perbatasan Puncak akan tetap ditingkatkan, bahkan diperketat dengan melakukan tes cepat dan tes usap (swab) karena jangan sampai Cianjur yang sudah zona kuning, masuk lagi dalam zona merah akibat maraknya OTG yang masuk dengan mudah ke wilayah Cianjur, yang saat ini dinilai aman dari Covid-19," kata Yusman Faisal. Dikutip Antara.
Baca juga:
Bos Bappenas Akui Sistem Pengendalian Kesehatan Nasional Belum Memadai
Rapid Test Massal di Kawasan Puncak, 47 Wisatawan Reaktif Covid-19
88 Orang Reaktif Hasil Rapid Test di Puncak, Ridwan Kamil Sebut Mayoritas Warga DKI
350 Warga Lakukan Rapid Test Saat CFD di Jakarta, Dua Reaktif
Rapid Test Massal di Puncak Bogor, 9 Orang Reaktif
Rapid Test Covid-19 di Kawasan Puncak, Puluhan Wisatawan Dinyatakan Reaktif