Ratusan pengemudi transportasi online tuntut pembahasan draf Pergub
Ratusan pengemudi transportasi online tuntut pembahasan draf Pergub. Tuntutan ke pihak pemerintah daerah dalam hal ini Gubernur Jawa Timur Soekarwo itu di antaranya; pembahasan draf Pergub sebagai payung hukum, mendesak gubernur beserta jajarannya untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban, khususnya di zona merah.
Sekitar ratusan pengemudi transportasi online yang mengatasnamakan Presidium Driver Online Putra Daerah, menggelar menggelar aksi di depan Gedung Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jawa Timur. Dalam orasinya, para pendemo ini menyampaikan beberapa tuntutan yang ditujukan kepada para pimpinan perusahaan aplikasi transportasi dan kepada Pemprov Jawa Timur.
Tuntutan ke pihak pemerintah daerah dalam hal ini Gubernur Jawa Timur Soekarwo itu di antaranya; pembahasan draf Pergub sebagai payung hukum, mendesak gubernur beserta jajarannya untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban, khususnya di zona merah.
-
Kenapa pelaku membunuh driver taksi online? "Saya tulang punggung keluarga, setelah bapak dipenjara tersangkut kasus pidana ganjal ATM di Yogya. Ibu juga bingung minta saya untuk biayai kuliah adik yang di Bandung," kata Baaghastian.
-
Siapa yang mengalami tindakan kasar dari driver taksi online? Sang driver enggan diberi masukan mengenai jalan yang bakal dilewati. Bahkan sang penumpang menuturkan, ada gestur hingga tindakan kasar dari sang driver saat mengemudi.
-
Bagaimana driver taksi online tersebut menunjukkan emosinya? Dia lantas meminta ke penumpang wanita yang telah turun dari kendaraan miliknya kala itu agar dapat bersikap sopan. "Yang sopan dong, ini mobil bukan mobil lu," ujarnya.
-
Siapa yang menggunakan layanan transportasi online di Indonesia? Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2022, layanan transportasi online digunakan oleh 80 persen populasi Indonesia.
-
Apa yang membuat driver taksi online tersebut emosi? "Kesal saat pintu mobil ditutup keras sama customer, driver ojol ini emosi," demikian dikutip dari keterangan unggahan akun Instagram @kabarnegri.
-
Di mana kejadian driver ojol mendapat orderan fiktif terjadi? Kisah tersebut belum lama ini dibagikan langsung pada akun Instagram @depok24jam. Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian itu bermula saat sang ojol menerima orderan atas nama Santi dengan alamat Jalan Haji Icang Cimanggis RT 04 RW 01.
"Dan yang ketiga adalah mengimbau seluruh pihak terkait untuk secara bersama-sama menjaga hubungan baik demi terciptanya Jatim kondusif," tegas Jubir aksi, David Walalangi di sela aksi, Jumat (13/7).
Sedangkan beberapa tuntutan untuk pimpinan aplikasi transportasi antara lain; evaluasi dan perbaikan sistem aplikasi on-line, pembukaan kembali akun driver yang di-suspend dan mengakomodir mitra driver eks-Uber.
"Juga evaluasi dan perbaikan mekanisme teknis suspend agar lebih jelas dan transparan," kata David.
Selain itu juga validasi akun penumpang, evaluasi dan tarif per kilometer sesuai standar kelayakan daerah. "Tarif untuk R2 Rp 3000/Km bersih, R4 Rp 5000/Km bersih, minimal order Rp 10.000 untuk R2, dan Rp 15.000 untuk R4," lanjutnya merinci.
Kemudian hapus zonasi intensif, turunkan persentase potongan atas tarif aplikasi, batasi kuota driver korporasi, dan lain sebagainya. "Itu beberapa tuntutan yang kami bawa dalam aksi ini untuk pimpinan perusahaan aplikasi transportasi," tandas David.
Sementara dari pantauan di lapangan, meski aksi para driver online ini tidak sampai menutup jalan, kondisi lalu lintas di sekitar Jalan Gubernur Suryo terpantau macet. Sebagian anggota polisi terlihat mengatur arus lalu lintas kendaraan yang cukup padat itu agar tetap lancar.
Baca juga:
Baru bebas bersyarat, jambret penumpang ojek online penjahat kambuhan
Grab buka peluang jual saham ke publik
Grab buka suara terkait kejadian penumpang tewas dijambret
Usut penjambretan penumpang ojek online, polisi datangi residivis kasus serupa
Terjatuh usai dijambret, penumpang ojek online tewas
Mahkamah Konstitusi tolak legalkan ojek online, begini respons Menhub Budi