Ratusan PSK Dadap akan dipulangkan atau ditampung di panti sosial
Jika bersedia ditampung di panti sosial, para PSK akan diajarkan keterampilan dan modal untuk memulai usaha baru.
Sebanyak 427 wanita tuna susila di lokalisasi Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, meminta bantuan kepada Kementerian Sosial terkait solusi atas penutupan yang dilakukan Pemkab Tangerang.
Kasubdit Tuna Susila dan Orang dengan HIV AIDS Kemensos Dewi Rani mengatakan, pihaknya telah menerima proposal dari perwakilan PSK Dadap terkait pemberian bantuan.
"Dalam proposal itu tercatat ada 427 PSK. Kita siap memberikan bantuan berupa pemulangan ke daerah asal mau pun menampung di panti sosial dan memberikan pembinaan," katanya saat rapat koordinasi dalam rangka sosialisasi penanganan lokalisasi Dadap Kecamatan Kosambi, di Gedung Pertemuan 9 Saudara, Jalan Raya Perancis, Senin (14/3).
Dewi mengatakan, para PSK tersebut bisa memilih apakah ingin dipulangkan atau ditampung di Panti Sosial Pasar Rebo. Jika ingin dipulangkan, pihaknya akan membiayai transportasi sampai ke daerah asal.
"Tapi kalau ingin ditampung, kita akan berikan pelatihan keterampilan selama 6 bulan, lalu diberi modal usaha," jelasnya.
Menurut Dewi, pihaknya akan melakukan verifikasi data terlebih dahulu kepada para PSK tersebut untuk mencatat besar dana bantuan yang dibutuhkan. Dana tersebut berupa hibah dari Kemensos.
"Kita akan minta datanya dari Pemkab Tangerang untuk memastikan mereka PSK atau bukan, jangan sampai yang enggak jelas masuk data itu," katanya.
Pihaknya sendiri mendukung penggusuran lokalisasi Dadap oleh Pemkab Tangerang. Kemensos memang memiliki program Indonesia bebas lokalisasi dari tahun 2015 hingga 2019.
"Dari 168 lokalisasi yang ada di seluruh Indonesia. kita sudah berhasil menutup 68 lokalisasi, sebagian besar di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Diharapkan 2019 bisa selesai," ujar Dewi.