Razia BNN Akibatkan Peluru Nyasar, Polda Sumsel Sesalkan Tak Ada Koordinasi
Razia narkoba Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumsel di bekas lokalisasi Kampung Baru Palembang dua hari lalu, diketahui tanpa koordinasi dengan Polri. Razia itu berakhir dengan adanya korban peluru nyasar.
Razia narkoba Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumsel di bekas lokalisasi Kampung Baru Palembang dua hari lalu, diketahui tanpa koordinasi dengan Polri. Razia itu berakhir dengan adanya korban peluru nyasar.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara menyampaikan penyesalannya dengan razia tersebut. Menurut dia, setiap gelaran yang berkaitan dengan penindakan hukum mesti dikoordinasikan dengan Polri.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Siapa yang memimpin pasukan NICA yang menyerbu Palembang? Pasukan NICA berhasil merangsek masuk ke Palembang pada 12 Oktober 1945 di bawah pimpinan Letnan Kolonel Carmichael.
-
Apa yang dibangun oleh PLN di IKN Nusantara? PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik hijau di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 Megawatt (MW).
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Apa yang terjadi pada PNS tersebut? Korban atas nama Yosep Pulung tewas usai ditikam Orang Tak Dikenal (OTK) di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (4/4) kemarin.
-
Apa itu Pallu Butung? Pallu Butung ini termasuk hidangan penutup khas Sulawesi Selatan tepatnya di Kota Makassar. Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
"Saya sebenarnya mengharapkan kalau kegiatan yang bersama begitu diinformasikan ke Polda. Saya sudah konfirmasi dengan Kepala BNN, apa masalahnya, bisa di-backup Polda Sumsel dengan kekuatan penuh," ungkap Zulkarnain, Sabtu (2/3).
Meski demikian, dia berkeyakinan BNN Sumsel sudah memperhitungkan risiko dan apa saja yang ditimbulkan dari razia itu. Apalagi obyek razia adalah eks lokalisasi yang diduga menjadi sarang narkoba.
"Itu kan kampung narkoba, mestinya dengan kekuatan penuh. Tapi saat razia itu hanya beberapa orang dari Pol PP dan BNN. Itu kami menyayangkan," ujarnya.
Dikatakannya, pemberantasan narkoba menjadi salah satu fokus penegak hukum saat ini. Sebab, peredaran barang haram itu semakin meluas dan menjadi musuh bersama.
"Saya yakin niat BNN bagus dan berapi-api, tetapi risiko juga harus dihitung. Mungkin ada konsep lain, misal pencegahan bukan sekedar penindakan," kata dia.
Terkait kasus peluru nyasar itu, Zulkarnain menyebut masih dalam proses penyelidikan. Penyidik akan mencari tahu jenis peluru yang bersarang dan kronologis kejadiannya.
"Namanya kampung narkoba, mereka juga pasti punya senjata api rakitan, kampung seperti itu tidak mungkin mulus-mulus saja. Kita periksa dulu, dari peluru BNN atau siapa, dilihat kalibernya seperti apa," pungkasnya.
Diketahui, Muhammad Akbar Tanjung (17) menjadi korban peluru nyasar di dada kiri saat razia BNN Sumsel bersama Satpol PP Palembang di eks lokalisasi Kampung Baru, Palembang, Kamis (28/2) malam.
Peluru nyasar itu terjadi saat baku tembak antara petugas dengan sekelompok orang di TKP. Korban yang berada di lokasi tersungkur akibat terkena tembakan di dadanya. Korban akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
Baca juga:
Kronologi Akbar Tanjung Terkena Peluru Nyasar Ketika BNN Razia Narkoba
Akbar Tanjung Kena Peluru Nyasar Saat Razia BNN di Lokalisasi Palembang
Fotografer Ternama di Libya Tewas Kena Peluru Nyasar
Tengah Parkir, Mobil Warga di Sawangan Ditembak Orang Tak Dikenal
Diduga kena peluru nyasar, ibu rumah tangga di Makassar luka di payudara
Hasil rapat DPR dan pemerintah: Lapangan tembak Senayan direlokasi