Rektor Sebut Banyak Profesor dan Doktor UGM Layak Jadi Menteri Kabinet Kedua Jokowi
Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Panut Mulyono mengklaim, UGM memiliki sederet nama profesor dan doktor yang layak untuk menjadi menteri. Namun sejauh ini belum ada permintaan dari Jokowi.
Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Panut Mulyono menyatakan dukungannya terhadap pemerintahan Calon Presiden Jokowi dan Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin. UGM siap apabila ada civitas akademikanya dibutuhkan Jokowi untuk membantu menjalankan roda pemerintahan.
Panut mengklaim, UGM memiliki sederet nama profesor dan doktor yang layak untuk menjadi menteri. Namun sejauh ini belum ada permintaan dari Jokowi.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Apa yang ditekankan oleh Jokowi tentang UU Perampasan Aset? Jokowi menekankan pentingnya adanya undang-undang perampasan aset. Hal ini untuk memaksimalkan penyelamatan aset dan pengembalian uang negara. Hal itu diungkapkan Jokowi saat memberi pengarahan dalam Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/4). "Terakhir saya titip upayakan maksimal penyelamatan dan pengembalian uang negara sehingga perampasan aset menjadi penting untuk kita kawal bersama," ucap Jokowi.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kenapa Jokowi memanggil Menaker Ida dan Kakak Cak Imin? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
"Banyak nama-nama yang layak (jadi menteri). Profesor dan doktor, misalnya, di bidang energi, bidang tata ruang, ahlinya banyak. Masalah menteri hak prerogatif presiden. Kewenangan presiden secara penuh mengangkat menteri-menterinya," ujar Panut, Jumat (28/6).
Jika nantinya ada civitas akademika UGM yang dipilih Jokowi menjadi menteri, pihaknya pun akan mendukung sepenuhnya keputusan tersebut. Panut hanya menegaskan bahwa UGM tak pernah menyodorkan nama calon menteri ke Jokowi.
"Kami mendukung siapapun untuk berkontribusi lewat jabatan menteri seandainya ada. Tapi tidak menyiapkan secara khusus. Kami tak pernah menyodorkan (nama calon menteri). Namun, kami harus siap demi pengabdian kepada bangsa dan negara. Kita harus berbuat sebaik mungkin untuk bangsa," ucap Panut.
(mdk/noe)