Revitalisasi Citarum, Kemenko PMK blusukan daerah langgan banjir Kabupaten Bandung
Kegiatan yang dilakukan tersebut berfokus pada pelaksanaan program Gerakan Pengurangan Risiko Bencana (GPRB) melalui penguatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana rutin seperti banjir dan longsor. Gerakan tersebut didesain sebagai bagian aksi nyata Revolusi Mental.
Kementerian Koordinator Bidang Kebudayaan dan Pembangunan Manusia (Kemenko PMK) mengupayakan penyiapan program lintas sektoral untuk mencapai target revitalisasi Sungai Citarum. Hal itu dilakukan setelah dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.
Salah satu aksi nyata yang dilakukan adalah Tim Kemenko PMK yang dipimpin oleh Asisten Deputi Pengurangan Risiko Bencana Kemenko PMK, Iwan Eka Setiawan melakukan blusukan selama dua hari untuk meninjau aksi nyata kelompok masyarakat di beberapa daerah di Bandung yang menjadi langganan banjir setiap tahunnya. Antara lain, Kelurahan Pasawahan, Kelurahan Andir, Desa Bojongmalaka, Desa Tegalluar dan Desa Bojongsoang. Lima daerah tersebut jadi percontohan aksi nyata kelompok masyarakat.
-
Bagaimana MKMK dibentuk? Ketiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
-
Kapan pelantikan MKMK? Ketiga anggota MKMK akan dilantik dan mengucapkan sumpah pada 8 Januari 2024.
-
Kapan PPK Pemilu dibentuk? Menurut peraturan tersebut, PPK dibentuk paling lambat 60 hari sebelum hari pemungutan suara.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa yang dipanen oleh Kelompok Tani Perkotaan Mandiri (KPM) di RW 03 Kelurahan Cibangkong? Kelompok Tani Perkotaan Mandiri (KPM) RW 03 Kelurahan Cibangkong sukses memanen komoditas pangan melalui program Pemerintah Kota bernama Buruan Sae.
-
Apa yang disampaikan oleh PKS terkait putusan MK ? "Putusan tersebut harus kita hormati sekaligus menjadi penanda dari ujung perjuangan konstitusional kita di Pilpres tahun 2024,”
"Kunjungan kali ini adalah untuk mengukur perubahan kepedulian lingkungan dan budaya bersih masyarakat. Implementasi program PRB (pengurangan Risiko Bencana) dan revolusi mental sudah nampak pada beberapa lokasi, namun perlu ditingkatkan lagi dan memang butuh proses untuk menjadikan kebiasaan dan budaya," jelas Iwan di bantaran Citarum, Minggu (4/11).
Revitalisasi Citarum ©2018 Merdeka.com
Iwan mengatakan, kegiatan yang dilakukan tersebut berfokus pada pelaksanaan program Gerakan Pengurangan Risiko Bencana (GPRB) melalui penguatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana rutin seperti banjir dan longsor. Gerakan tersebut didesain sebagai bagian aksi nyata Revolusi Mental.
GPRB dilakukan melalui persiapan strategi penanggulangan bencana tingkat desa, pengelolaan peringatan dini, penyiapan jalur evakuasi, penanganan kaum rentan dan disabilitas termasuk didalamnya peningkatkan kepedulian lingkungan dalam pengelolaan sampah sepanjang DAS Citarum yang juga turut mendukung Gerakan Indonesia Bersih di program Revolusi Mental.
Gerakan aksi di kawasan DAS Citarum telah diawali dengan pembekalan dan peningkatan kapasitas tanggap bencana berbasis nilai Revolusi Mental kepada para kader. Lebih lanjut, para kader melakukan sosialisasi meluas, hingga pelaksanaan aksi nyata yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat seperti membangun tempat pengelolaan sampah, kegiatan penghijauan, gerakan kebersihan, hingga membuat kreativitas mural dan sebagainya.
Revitalisasi Citarum ©2018 Merdeka.com
Secara umum, Iwan mengapresiasi pelaksanaan program yang dicanangkan sudah dijalankan secara gotong royong dan lintas sektoral di wilayah Sektor 6 dan 7 ini. Masyarakat memperbaiki lingkungan dibantu oleh TNI, seniman, dunia usaha, dan dunia pendidikan, sehingga menjadikan daerah yang awalnya kotor dan bau sekarang berubah menjadi bersih dan hijau. Menurutnya penguatan koordinasi, komitmen, gotong royong dan kerja keras bersama merupakan kunci keberhasilan program ini.
Sejalan dengan hal tersebut, Usang Suparman, Ketua RW 05 Kelurahan Andir, menyampaikan bahwa keberhasilan revitalisasi Citarum tidak akan maksimal bila masyarakat dan industri (pabrik) sepanjang Citarum tidak peduli dengan gerakan perubahan. "Gerakan perubahan mental bagi siapapun jadi sangat penting untuk mewujudkan Citarum Harum," tambahnya.
Kolonel Inf Yudi Zanibar selaku Komandan Sektor 6 Satgas Citarum Harum menambahkan bahwa kepedulian masyarakat menjadi penting dalam pelaksanaan program, "Di sektor 6 program Citarum Harum sudah mulai berjalan dengan baik, mari bergotong royong merawat dan meningkatkan kesadaran, untuk ekosistem yang seimbang di hulu Citarum," jelas Yudi.
Sektor 6 merupakan salah satu sektor dari 22 sektor yang berada di sepanjang bantaran sungai Citarum. "Terus bekerja dan berinovasi agar Revitalisasi Citarum cepat tercapai sesuai target Presiden yaitu tujuh tahun," ucap Yudi.
Dialog dengan seniman
Tidak hanya gerakan bersih yang telah dilakukan sejak Minggu pagi oleh anak-anak bersama masyarakat sekitar, ada hal lain yang menarik perhatian di lokasi gerakan aksi Sektor 6, wilayah Bojongsoang. Dinding sekitar lokasi telah disulap berwarna-warni oleh karya mural para mahasiswa-mahasiswi ITB yang dikomandoi oleh seniman asal Jawa Barat, Tisna Sanjaya.
Revitalisasi Citarum ©2018 Merdeka.com
Dalam kunjungan ini, Iwan Eka berkesempatan untuk berbincang akrab dengan Kang Tisna tentang aksi nyata untuk mewujudkan Citarum Harum. Menurut Tisna, perubahan perilaku masyarakat terkait kebersihan Citarum memang harus terus digerakkan salah satunya melalui gerakan kebudayaan partisipasi aktif masyarakat. "Perubahan perilaku yang masif menjadi kuncinya, dan saya di sini akan terus berperan untuk mengedukasi dan mengajak masyarakat bahwa bersih itu indah, indah itu bersih," tambahnya.
Tisna Sanjaya sendiri merupakan seniman yang menginisiasi gerakan bersama para insan seni untuk memperindah lokasi sekitar bantaran Citarum. Dengan berbagai inisiatif, tidak hanya mural, ke depan Tisna berupaya akan membangun karya seni rupa yang berbahan sampah.
"Di atas tembok mural ini, nanti akan ditambahkan karya saya yang berbahan artefak-artefak (sampah-sampah) yang berasal dari Citarum," tutur Tisna.
Baca juga:
Kemenko PMK gelar pelatihan revolusi mental untuk tenaga medis
Kemenko PMK dorong peningkatan pelayanan rumah sakit di Indonesia
Tingkatkan toleransi, Kemenko PMK dorong pemuda dan pelajar bentuk forum diskusi
Angkat nilai revolusi mental, film Impian 1000 Pulau dapat sambutan positif
Kemenko PMK: Permainan rakyat & olahraga tradisional mengandung nilai Revolusi Mental
Masyarakat Manado antusias rekam data e-KTP di PKN Revolusi Mental