Ribuan Orang Padati Festival Pengantin Nusantara
Ribuan orang tampak memadati sepanjang jalan Pasar Purwoharjo, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi untuk menanti rombongan karnaval rias pengantin Nusantara, Minggu (7/7).
Ribuan orang tampak memadati sepanjang jalan Pasar Purwoharjo, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi untuk menanti rombongan karnaval rias pengantin Nusantara, Minggu (7/7).
Sebanyak 20 pasang pengantin dengan ragam pakaian adat Nusantara, diarak di atas kuade berjalan menggunakan kendaraan, menyambut penonton.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
Pembina Panitia Festival Festival Manten (pengantin), Cicik Suyanto mengatakan karnaval ini digelar oleh Himpunan Perias Indonesia (Harpi) Banyuwangi Selatan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Para anggota himpunan perias, bebas memilih tema pengantin yang ditampilkan, sesuai kearifan lokal budaya pengantin Nusantara.
"Setiap sanggar punya tema sendiri-sendiri, bebas memilih. Ada yang khas Banyuwangi, Solo, Yogyakarta, Sunda, Lampung, dan Bali," kata Cicik.
Para model yang dirias menjadi pasangan pengantin, tampak elegan duduk di atas kuade berjalan. Sebagian besar, perias menggunakan mobil pickup dan truk yang didekorasi kuade pengantin.
"Kelompok sanggar rias menampilkan yang terbaik, memperebutkan gelar juara untuk mendapatkan tropi dan bingkisan make up," katanya.
Cicik melanjutkan, rangkaian Festival Manten Nusantara digelar rutin tiap tahun, sekaligus untuk memperingati Hari Jadi Banyuwangi yang ke 248.
"Lewat kegiatan ini, kami juga ngin mengenalkan berbagai busana pengantin Nusantara sekaligus mengangkat nama Harpi, organisasi tempat para perias bernaung," paparnya.
Rangkaian karnaval festival, dilanjutkan pameran pesta pernikahan mulai dari penyewaan baju, rias, hingga fotografi manten.
Sementara itu, Perias Pengantin Harpi Melati Ranting Kecamatan Genteng, Nur Jannah menampilkan tema riasan Mupus Braen, Paes Ageng asal Yogyakarta dan Solo Putri. Dari ketiga tema, rias Solo Putri jadi yang digemari di kalangan masyarakat saat ini.
"Ketiga riasan khas itu paling diminati masyarakat. Solo Putri yang paling banyak," ujarnya.
Sementara itu, salah satu penonton, Maslikhah sambil menggendong anaknya rela menunggu berjam-jam kedatangan rombongan karnaval pengantin sejak pukul 14.00 WIB, di kawasan Pasar Purwoharjo, dan baru melintas sekitar pukul 16.00 WIB.
"Saya rela nunggu, soalnya anak saya ini yang ngotot pengen lihat, saya sudah nunggu sejak jam dua tadi," katanya.
(mdk/hrs)