Ribuan penari terlibat "Solo 24 jam menari"
Peringatan Hari Tari Dunia 2014 secara meriah di kota itu, dengan tema "Suara Tubuh Membuka Hati".
Peringatan Hari Tari Dunia 2014 di Kota Surakarta, Jawa Tengah, ditandai dengan keterlibatan ribuan penari dalam kegiatan bertajuk "Solo 24 Jam Menari", mulai Selasa pagi.
Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta Prof. Dr. Sri Rochana W., di Solo, Selasa, mengatakan mereka berasal dari kalangan mahasiswa ISI Surakarta, pelajar SMK Negeri 8 Kota Solo, anggota berbagai sangar tari di Solo dan sekitarnya, serta para pelajar lainnya di daerah setempat.
-
Mengapa Solo disebut sebagai kota budaya? Kota budaya disematkan untuk kota Solo karena di sini merupakan peninggalan Kesultanan Mataram yang dipecah melalui Perjanjian Giyanti tahun 1755. Dengan adanya keraton menyimpan banyak sejarah dan tentu budaya dari nenek moyang di zaman dahulu.
-
Apa yang terbakar di Solo? Pada Selasa (3/10), terjadi kebakaran di sebuah gudang rongsok yang terletak di Kampung Joyosudiran, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.
-
Kenapa kebakaran gudang di Solo terjadi? “Kemudian saat pekerja terakhir meninggalkan tempat, warga menginformasikan ada asap di dalam. Pekerja tersebut kembali masuk dan didapati titik api. Saat itu pekerja berusaha memadamkan api tapi tidak mampu,” kata Agus.
-
Jasa apa yang ditawarkan oleh bapak-bapak di Solo? Dalam sebuah video viral yang diunggah akun Tiktok notf000undd pada Selasa (13/9), tampak seorang pria berdiri mengangkat sebuah kertas bertuliskan “Jasa Mendoakan”.
-
Apa itu Selat Solo? Selat Solo menjadi salah satu kuliner yang bisa menjadi pilihan saat berkunjung ke Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Peringatan Hari Tari Dunia 2014 secara meriah di kota itu, dengan tema "Suara Tubuh Membuka Hati".
"Kegiatan untuk memperingati Hari Tari Dunia yang mengambil tema 'Suara Tubuh Membuka Hati' didukung hampir 5.000 penari," katanya seperti dikutip dari Antara, Selasa (29/4).
Pembukaan "Solo 24 Jam Menari", antara lain ditandai dengan pengalungan bunga kepada lima peserta menari selama 24 jam tanpa berhenti, oleh Rektor Sri Rochana di halaman kampus ISI tersebut.
Sebanyak lima penari itu, yakni Daryono dari Jurusan Tari ISI Surakarta, Darmawan Dadijono dari ISI Yogyakarta, Sekar Alit dari Program Pascasarjana ISI Surakarta, Riyanto, warga Banyuwangi yang saat ini menjadi warga negara Jepang, dan Noorhaizah Adam dari Singapura.
"Sebanyak lima penari tersebut menari di halaman kampus ISI Surakarta yang dimulai pukul 06.00 WIB dan berakhir Rabu (30/4) pukul 06.00 WIB, dan untuk kegiatan ini diselenggarakan ISI Surakarta yang merupakan ke-8," katanya.
Terkait dengan acara tersebut, juga digelar maestro tari di gedung teater besar ISI Surakarta yang menampilkan Eyang Tarwo, penari dari Mangkunegaran Surakarta, Handoyo (Malang), Andi Ummu Tunru (Makassar), Dedy Luthan (Jakarta), Kamiyati (Cilacap), Nurhayati (Sumbawa Barat), Agus Tasman Rono Atmojo (Solo), Abah Nanu Munajad (Bandung), dan Baharudin (Pekanbaru).
Sri menjelaskan dalam acara itu juga digelar kegiatan menari di beberapa tempat, seperti Jalan Jenderal Sudirman, Paragon Mall, Solo Grand Mall, Solo Square Mall, Bandara Adi Sumarmo, SMK Negeri 8 Solo.
Kegiatan menari di Jalan Jenderal Sudirman yang mengambil tema "Bima Suci" dilaksanakan oleh 500 penari dan 750 anggota pramuka berasal dari 34 provinsi di Indonesia.
"Ya untuk di kampus ISI, kami melibatkan hampir semua mahasiswa," katanya.
Peringatan Hari Tari Dunia 2014, kerja sama antara ISI Surakarta, Erasmus Huis Jakarta, dan International Dansteater dari Amsterdam, Belanda.
Terkait dengan kerja sama itu, dipentaskan beberapa repertoar tari, yang satu di antaranya kolaborasi antara mahasiswa ISI Surakarta dengan International Dansteater.
Baca juga:
4600 penari meriahkan 'Solo Menari 24 Jam'
Pasien gagal ginjal gratis berobat di klinik Hemodialisis Solo
Kacau, rekapitulasi hasil pemilu di KPU Solo terpaksa dihentikan
Selesai direnovasi, Museum Radya Pustaka dibuka kembali
Kejar Paket C, 9 anak jalanan di Sukoharjo ikut Ujian Nasional