Ridwan Kamil Terima Kunjungan Kehormatan Dubes Tiongkok
Dubes Xiao melihat kerja sama antara RRT dan Indonesia terutama yang dilakukan di Jawa Barat merupakan kerja sama yang paling menonjol.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menerima kunjungan kehormatan dari Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk RI Mr. Xiao Qian di Gedung Sate, Jumat (7/12/18). Dalam diskusi hangat yang berlangsung sekitar satu jam ini, Dubes Xiao memaparkan sejumlah kerjasama yang ingin dibangun antara Jawa Barat dan RRT.
Dubes Xiao melihat kerja sama antara RRT dan Indonesia terutama yang dilakukan di Jawa Barat merupakan kerja sama yang paling menonjol. "Kami banyak program kerjasama di Jawa Barat dan ada yang sudah jadi," tutur Dubes Xiao dalam pertemuan tersebut.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Siapa yang menyambut Ridwan Kamil di Cagar Budaya Setu Babakan? Kedatangannya itu langsung disambut oleh mantan Gubernur Fauzi Bowo alias Foke, Rabu (4/9).
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
Dubes Xiao pun mengusulkan beberapa hal terkait peningkatan kerjasama antara Tiongkok dan Jawa Barat: Pertama, meningkatkan pertukaran informasi dan komunikasi antara Pemda Provinsi Jawa Barat dan Tiongkok. Kedua, mendorong kerjasama pragmatis antara Jawa Barat dan Tiongkok. Seperti sejumlah proyek besar salah satunya Kereta Cepat Bandung-Jakarta yang akan mendorong pembentukan pusat pertumbuhan ekonomi baru di sepanjang jalur dan akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi di Jabar.
"Satu hal lain yang harus kita lakukan adalah mendorong kerjasama di bidang lain, seperti kami meminta informasi detail terkait kerjasama yang ingin ditawarkan agar kami bisa mengomunikasikan kepada Pemerintah Tiongkok dan pengusaha yang ada di sana," kata Dubes Xiao.
Ketiga, meningkatkan kerjasama di bidang pariwisata. Jawa Barat punya keindahan alam dan hal ini merupakan potensi besar untuk dilakukan kerjasama.
Untuk itu, dalam kunjungannya ke Jawa Barat, Dubes Xiao juga akan berkunjung ke Kota Bekasi, Kota Cirebon, Kota Bandung, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Garut, dan Kota Sukabumi.
"Kami berharap bisa bertemu langsung dengan keenam pimpinan pemerintahan kabupaten/kota tersebut," harapnya.
Sementara itu, dalam pertemuan ini, Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil memaparkan sejumlah potensi unggulan yang ada di Jawa Barat. Di hadapan Dubes Xiao, Emil mengatakan bahwa pihaknya akan membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru, serta membangun 27 destinasi wisata baru di seluruh Jawa Barat.
"Kami akan membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru dan membuat 27 destinasi wisata baru. Karena kami ingin menjadikan Jawa Barat sebagai provinsi pariwisata di Indonesia," tutur Emil dalam pertemuan tersebut.
Lebih lanjut, Emil mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat tumbuh di angka 5,2%. Namun, kata Emil masih ada masalah di Jawa Barat seperti ketimpangan antara orang kaya dan miskin, serta ketimpangan antara desa dan kota yang menjadi tantangan tersendiri baginya.
"Itulah kenapa kita akan membuat konsep Satu Desa Satu Perusahaan, sehingga kita akan membuat satu perusahaan di desa agar orang desa tidak migrasi ke kota," ujar Emil.
"Caranya kami akan mencari produk yang laku di pasaran. Setelah itu, kemudian kami akan mendirikan perusahaan untuk memproduksi produk tersebut," paparnya.
Baca juga:
KPK & Pemerintah Bentuk Timnas Pencegahan Korupsi
Program Jabar Masagi, Wujudkan Karakter Generasi Milenial Melalui Kearifan Lokal
Insinerator Akan Disebar di 50 Titik DAS Citarum
Pengelolaan Sampah dan Transportasi Kunci Penataan Bandung Raya
Tata Bandung Raya, Pemprov Jabar Berguru pada Kesuksesan Metro Portland