Politikus PDIP sebut berita 'Ongkang-ongkang Kaki Dapat Rp 112 Juta' tak sesuai fakta
Anggota DPR dari Fraksi PDIP Diah Pitaloka keberatan atas pemberitaan yang dimuat koran Radar Bogor berjudul 'Ongkang-ongkang Kaki Dapat Rp 112 Juta'. Menurutnya, berita itu ditulis tidak berdasarkan fakta. Rieke menilai, hal itu merupakan upaya pembunuhan karakter, baik secara personal maupun kelembagaan.
Anggota DPR dari Fraksi PDIP Diah Pitaloka keberatan atas pemberitaan yang dimuat koran Radar Bogor berjudul 'Ongkang-ongkang Kaki Dapat Rp 112 Juta'. Menurutnya, berita itu ditulis tidak berdasarkan fakta. Rieke menilai, hal itu merupakan upaya pembunuhan karakter, baik secara personal maupun kelembagaan.
"Tidak berdasarkan fakta. Berdasarkan penjelasan Menteri Keuangan Sri Mulyani, angka tersebut adalah hak keuangan yang sampai saat ini tidak diterima oleh yang bersangkutan (Megawati Soekarnoputri)," ucapnya saat mendatangi kantor Radar Bogor bersama puluhan kader PDIP, Jumat (1/6).
-
Apa yang membuat wartawan dibunuh? Daftar wartawan di Indonesia yang tewas dibunuh usai meliput kasus sensitif.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Bagaimana Pakta Warsawa dibentuk? Pakta Warsawa, atau Pakta Pertahanan Bersama Warsawa, dibentuk pada 14 Mei 1955 di Warsawa, Polandia.
-
Apa keunikan dari Pantai Wartawan? Selain namanya yang unik, Pantai Wartawan menyajikan pemandangan pantai yang begitu indah, dipadukan dengan warna biru air laut menjadi kombinasi yang pas untuk menghabiskan akhir pekan.
-
Siapa Pak Warnoto? Saat ditemui, Pak Warnoto baru pulang dari ladangnya.
-
Kapan awan terbentuk? Awan terbentuk saat molekul air di udara berkumpul dan membentuk tetesan air atau kristal es, proses tersebut dinamakan kondensasi.
Ia menambahkan, Radar Bogor dinilai telah melanggar kaidah dan etika jurnalistik melalui pemberitaan yang tidak sesuai fakta dan tidak objektif.
Sambung dia, dengan mempertimbangkan pentingnya peran media dalam menegakkan demokrasi serta sebagai rujukan untuk pembuatan kebijakan publik, ia secara tegas menyampaikan keberatan.
"Atas dasar itu, saya menuntut agar Radar Bogor meminta maaf kepada Ibu Megawati yang telah menjadi salah satu korban pemberitaan itu," tutur dia.
Sementara itu, untuk menyikapi tuntutan tersebut, Radar Bogor sejauh ini masih melakukan pertemuan internal.
Pemimpin Redaksi Radar Bogor, Tegar Bagja, mengatakan, dari hasil pertemuannya dengan sejumlah perwakilan kader PDIP, ada beberapa poin yang dibahas.
Salah satu yang dibahas, sebut Tegar, mengkonsolidasikan kedua belah pihak untuk bersama-sama saling menahan diri.
"Kemungkinan, untuk permintaan maaf secara terbuka tidak. Kami sedang merumuskan bagaimana menyikapi tuntutan PDIP itu, agar situasi di Bogor secara khusus bisa reda," pungkasnya.
Baca juga:
PDIP Jabar jamin tak ada tindakan intimidatif di Radar Bogor
Politikus PDIP sebut pertemuan dengan Radar Bogor bentuk pertemanan
Tuntut permintaan maaf, kader PDIP kembali geruduk kantor Radar Bogor
BPIP bakal beri wawasan Pancasila ke TNI, Polri dan ASN
Sambangi Radar Bogor, Fadli Zon nilai tak seharusnya lembaga pers diancam
Mahfud soal penyerangan Radar Bogor: Jangan berlaku brutal
Yudi Latif soal gaji BPIP belum dibayar: Mudah-mudahan bisa diselesaikan