Risma: Jawa Timur butuh pemimpin berkomitmen, bukan yang keminter
Risma juga menyampaikan pentingnya komitmen dalam jiwa seorang pemimpin. Komitmen berarti senantiasa menepati janji dan menempatkan rakyat di atas kepentingan pribadi.
Wali kota Surabaya Tri Rismaharini menghadiri deklarasi 'Kabeh Seduluran' dan sahur bersama warga Muteran RW 8, Surabaya, Selasa (12/6/2018). Risma, panggilan akrabnya, mengungkapkan alasannya mendukung Calon Gubernur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno ke warga Surabaya.
Risma bulat mendukung kandidat nomor urut 2 tersebut demi membahagiakan warga, karena hanya Gus Ipul dan Puti yang berkomitmen menjamin pendidikan gratis SMA/SMK.
-
Apa tiga tuntutan rakyat pada peristiwa Tritura? Adapun isi Tritura adalah; 1. Bubarkan Partai Komunis Indonesia, karena Pemerintah dianggap lambat dalam mengambil sikap terhadap PKI yang dianggap terlibat dalam peristiwa G30S dan banyak tokoh komunis yang berada didalam kabinet pemerintahan.2. Rombak Kabinet Dwikora, karena Pemerintah dinilai tidak bisa mengendalikan kestabilan politik, ekonomi dan sosial. Menurut masyarakat, Presiden Soekarno lebih mementingkan perebutan Irian Barat dan urusan konfrontasi Indonesia-Malaysia.3. Turunkan Harga, kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah kurang tepat yang membuat kestabilan ekonomi yang semakin memburuk.
-
Kapan Plataran Indonesia memperkenalkan 3 unit barunya? Dalam agenda Media Luncheon yang digelar pada Kamis (13/6) di Plataran Dharmawansa Jakarta Selatan, Plataran Indonesia perkenalkan 3 unit baru yang akan diluncurkan pada tahun ini.
-
Apa penyebab kematian tiga warga di Gunungkidul? Tiga orang meninggal dunia diduga karena konsumsi ternak sapi yang telah mati sebelum disembelih
-
Gaya apa yang diusung Gista Putri dalam foto yang diunggahnya? Belum lama ini, Gista Putri memposting foto dirinya dengan gaya santai, lengkap dengan kacamata hitam.
-
Apa cita-cita dari tiga putra suku anak dalam Jambi? Menjadi seorang polisi barangkali menjadi cita-cita banyak anak muda di Indonesia. Seperti yang dirasakan oleh tiga orang pemuda berdarah suku anak dalam Jambi yang kini berhasil menjadi seorang polisi.
-
Apa yang dilakukan Wina Talia, Wishnutama, dan Gista Putri saat wisuda Sultan? Memperingati kelulusan SMA anak mereka, Wina Talia dan Wishnutama hadir untuk menyaksikan wisuda Sultan. Dalam upacara tersebut, Wina, Wishnutama, dan Gista Putri berdiri di sebelah Sultan, memberikan dukungan pada saat yang spesial ini.
Wali kota segudang prestasi itu menjelaskan, pengelolaan SMA/SMK saat ini dalam kendali pemerintah provinsi, tidak lagi di bawah pemerintah kabupaten/kota. Seiring dengan pengelolaan oleh provinsi itu, SMA/SMK pun kembali berbayar. Padahal, bertahun-tahun warga Surabaya menikmati pendidikan gratis.
"Banyak yang mengeluh, Bu Risma ini kok SMA/SMK nggak lagi gratis. Alhamdulillah, sudah ketemu Gus Ipul dan Mbak Puti, mereka berdua sudah tanda tangan kontrak menggratiskan kembali SMA/SMK," kata Risma.
"Nanti bisa kerja sama dengan Pemkot Surabaya untuk pembiayaannya. Gus Ipul, Mbak Puti, dan saya kerja bareng demi kebahagiaan warga Surabaya. Jadi intinya, rek, kalau ingin SMA/SMK gratis lagi ya pilihan paling pas cuma Gus Ipul – Mbak Puti," ujar Risma.
Risma juga menyampaikan pentingnya komitmen dalam jiwa seorang pemimpin. Komitmen berarti senantiasa menepati janji dan menempatkan rakyat di atas kepentingan pribadi.
Dia menceritakan, pernah diminta calon gubernur Jatim nomor urut 1 untuk mendatangkan ribuan ibu pengajian saat Risma berkampanye sebagai calon wali kota periode kedua. "Ibu calon nomor 1 minta saya datangkan 8 ribu. Dan saya datangkan 12 ribu orang. Tapi beliau tidak datang dan tidak bisa dihubungi," kata Risma.
"Lalu tiba-tiba saya ditanyai pendukung nomor urut 1, ditanya Bu Risma mau nyalon gubernur? Saya jawab, tidak. Mereka bilang, kalau gitu dukung Bu Khofifah saja, Bu Risma. Tidak bisa dipercaya kan," ungkap Risma.
Risma juga menyoroti gaya kepemimpinan calon wakil gubernur nomor urut 1 yang dianggap tidak mempunyai komitmen pada warga.
"Trenggalek itu sering longsor, saya kirim petugas untuk bantu. Sekarang ditinggal, padahal belum setengah jalan, ngejar jabatan lain. Satu periode saja, saya belum bisa mengerjakan semuanya, makanya sekarang saya kejar di periode kedua di Surabaya. Semoga sebelum waktu saya habis, bisa selesai dan warga bisa makmur," ungkap dia.
Dengan kejadian ini, Risma mengingatkan warga agar memilih pemimpin berkomitmen.
"Kita butuh pemimpin yang komitmen, di situ pemimpin yang mau belajar, kita tidak perlu yang keminter (sok pintar). Kalau pemimpin yang mekedel (bergaya saja) susah," ujar Risma.
(mdk/hhw)