Risma Tegaskan Tidak Ada Prosedur Rumit untuk Dapat Bantuan dari Kemensos
Mensos mengucapkan rasa terima kasih kepada para donatur yang telah berdonasi melalui kitabisa.com.
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyerahkan bantuan yang dihimpun melalui kitabisa.com kepada 6 penerima manfaat yang saat ini sedang menderita berbagai penyakit berat ataupun langka. Penyerahan bantuan dilakukan di Sentra "Wyata Guna" Bandung (21/2).
Total bantuan dari kitabisa.com yang diserahkan berjumlah Rp 374.269.930. Tidak hanya menyerahkan bantuan dari kitabisa.com, Kemensos juga memberikan bantuan ATENSI berupa bantuan nutrisi, bantuan main anak rekreatif dan edukatif, perlengkapan sekolah serta bantuan kewirausahaan.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa yang dikatakan Menteri AS tentang Kominfo dalam berita hoaks yang beredar? Judul berita itu mencatut situs berita Liputan6.com, berjudul; "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina."
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Apa yang disampaikan oleh PKS terkait putusan MK ? "Putusan tersebut harus kita hormati sekaligus menjadi penanda dari ujung perjuangan konstitusional kita di Pilpres tahun 2024,”
-
Kapan Rohana Kudus mendirikan surat kabar Soenting Melajoe? Sebagai jurnalis perempuan pertama di Indonesia, Rohana Kudus mendirikan surat kabar khusus perempuan yang ia pimpin sendiri, bernama Soenting Melajoe pada 10 Juli 1912.
-
Siapa yang diduga berselingkuh dalam berita tersebut? Tersandung Dugaan Selingkuh, Ini Potret Gunawan Dwi Cahyo Suami Okie Agustina Gunawan Dwi Cahyo suami Okie Agustina kini sedang menjadi sorotan usai foto diduga dirinya menyebar di sosial media.
Mensos mengucapkan rasa terima kasih kepada para donatur yang telah berdonasi melalui kitabisa.com. "Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada para donatur dan para orang orang baik di sana yang memberikan sumbangsihnya untuk anak-anak kita yang saat ini macam-macam sakitnya melalui kitabisa.com,"ungkap Mensos Risma.
Bantuan yang diberikan melalui kitabisa.com diharapkan dapat membantu para penyintas penyakit berat atau langka untuk membiayai operasional pengobatan serta memenuhi kebutuhan nutrisi dan obat-obatan yang tidak dibiayai oleh BPJS.
"Kalau pengobatan sudah dari BPJS ya kalau untuk kebutuhan sehari-hari itu bisa digunakan uang dari kitabisa.com kita juga membantu kebutuhan untuk nutrisi dan kebutuhan pangan karena rata-rata mereka kurang mampu," kata Mensos Risma.
Kemensos juga membantu memberikan fasilitas pengantaran ke rumah sakit, memberikan tempat untuk menginap, hingga fasilitas kehidupan jika penerima bantuan harus dirawat atau dirujuk ke Rumah Sakit di luar daerah tempat mereka tinggal.
Mensos juga mengungkapkan bahwa tidak ada prosedur yang rumit untuk mendapat bantuan dari Kemensos.
"Ini nggak pakai prosedur. Langsung kita tangkap begitu ada teman-teman media muat lalu langsung kami datang ke sana nggak pakai prosedur apa-apa. Kemudian karena ada yang tidak bisa dipenuhi dari BPJS saya minta bantuan dari kitabisa.com", tegas Mensos Risma.
Pada penyerahan bantuan ini Mensos didampingi oleh Hospital Coordinator Wilayah Prov. Jawa Barat Restu Rahayu, sebagai perwakilan dari kitabisa.com. Restu mengungkapkan bahwa, nilai bantuan yang diterima oleh penerima bantuan berbeda-beda.
"Kalau untuk bantuan itu beda-beda tiap orang tapi untuk pasien sendiri minimal 70 juta kalau untuk total sudah sangat banyak," kata Restu.
Tidak hanya hadir untuk menyerahkan bantuan, Mensos Risma juga hadir untuk meninjau Sentra Kreasi Atensi (SKA) yang berada di Sentra "Wyata Guna" Bandung. Mensos Risma menegaskan bahwa keberadaan SKA merupakan sebuah terobosan, agar para penyandang disabilitas dapat berdaya dan mandiri melalui wirausaha. "Di setiap fasilitas sentra selalu kita buat agar orang - orang ini bisa berusaha. Kalau saya mengandalkan pekerjaan formal, misal di UU ada minimal 1 atau 2 persen, tapi itu sulit. Apalagi sekarang habis covid banyak yg kena PHK. Jangankan disabilitas, yg non-disabilitas saja banyak kena PHK. Itu dibutuhkan terobosan", tegas Mensos.
Setelah meninjau SKA, Mensos Risma juga mengunjungi SLB A Padjadjaran dan akan melakukan renovasi bangunan untuk meningkatkan kualitas fasilitas kelas bagi para siswa di sekolah tersebut.
"Oke gedung diperbaiki, ruangan ditambah, yang rusak diperbaiki. Kita selesaikan maksudnya seperti itu. Apa yang bisa dikembangkan," kata dia. Mensos berkomitmen membangun kapasitas dan fasilitas SLB.
Mensos mengungkapkan, lahan yang digunakan untuk bangunan SLB A Padjadjaran, yang sebelumnya dijanjikan untuk dihibahkan, ternyata tidak memungkinkan untuk dihibahkan. Dalam hal ini Mensos Risma mempertimbangkan perkembangan siswa siswi di SLB A Padjadjaran, yg memerlukan pekerjaan setelah bersekolah.
Sehingga, Mensos membuatkan cafe dan sentra usaha untuk penyandang disabilitas, yang dapat digunakan sebagai arena pembelajaran agar para penyandang disabilitas dapat berwirausaha secara mandiri untuk memenuhi kehidupannya.
Tidak sedikit dari mereka yang kemudian mampu menghasilkan uang justru lebih banyak dibandingkan orang yang tidak menyandang disabilitas. Potensi ini yang coba dibangun oleh Kemensos di setiap Sentra seperti di Sentra "Wyata Guna" Bandung.
"Awalnya ada permohonan memang untuk penghibahan. Awalnya saya setuju, ini juga untuk pendidikan. Tapi ternyata perkembangannya anak-anak disabilitas yang sekolah di sini butuh pekerjaan. Akhirnya kita buatkan kafe untuk tuna netra. Ada juga sentra usaha lainnya untuk disabilitas fisik, odgj, dan lainnya di sini," kata Risma.
Kemensos terus mendorong kemandirian untuk para penyandang disabilitas termasuk dalam hal pendidikan hingga kemandiriannya yang dilaksankan melalui sentra-sentra Kemensos yang bersifat multi layanan di seluruh Indonesia.
Ketika dihibahkan dan hanya dipakai untuk penyandang disabilitas netra, dikhawatirkan kebutuhan khusus penyandang disabilitas lainnya tidak terakomodir khususnya untuk masyarakat di Propinsi Jawa Barat.
Hadir mendampingi Mensos pada kunjungan ini, Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa Don Rozano Sigit Prakoeswa, Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Pepen Nazaruddin, Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kanya Eka Santi, Kepala Sentra Terpadu Inten Soeweno M.O. Royani, Kepala Sentra Galih Pakuan Siti Sari Rumayanti dan Kepala Sentra Wyata Guna Bandung Iri Sapria.
(mdk/hrs)