Rizieq jadi tersangka, Presidium Alumni 212 sebut Jokowi langgar HAM
Kasus chat pornografi yang saat ini menimpa Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, menurutnya hanyalah sebuah fitnah. Bahkanm, dia menilai, penetapan sebagai tersangka Rizieq menambah daftar kriminalisasi terhadap para tokoh ulama dan aktivis selama kepemerintahan Presiden Joko Widodo.
Sejumlah tokoh Organisasi Masyarakat Islam yang tergabung dalam Presidium Alumni 212 mengecam penetapan Rizieq Syihab sebagai tersangka chat pornografi dengan Firza Husein. Mereka menuding rezim penguasa telah melakukan kriminalisasi terhadap para ulama.
"Dengan penetapan tersangka habib Rizieq, tidak hentinya rezim penguasa mengkriminalisasi ulama di bulan Ramadan," kata Ketua Presidium Alumni 212, Ansufri Sambo di Masjid Baitur Rahman, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (31/5).
Kasus chat pornografi yang saat ini menimpa Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, menurutnya hanyalah sebuah fitnah. Bahkanm, dia menilai, penetapan sebagai tersangka Rizieq menambah daftar kriminalisasi terhadap para tokoh ulama dan aktivis selama kepemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Kami pernah meminta dengan sangat, dengan kekuasan bapak (Jokowi) membawahi aparatur hukum. Untuk menghentikan segala macam kezaliman, dalam bentuk kriminalisasi fitnah tudungan makar, pelanggaran HAM dan diskrimnasi hukum lainnya, seperti menimpa Habib Rizieq, Munarman, Nasir, Alkhathat, tokoh lainnya, ormas lainnya dan HTI," tegasnya.
Selain itu, Sambo meminta agar Presiden Jokowi bisa membebaskan para ulama yang saat ini sedang ditahan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
"Kami juga berharap pada waktu itu, di bulan Ramadhan, para ulama aktivis di atas (Habib Rizieq, Munarman, Nasir, Alkhathat, tokoh lainnya, ormas lainnya dan HTI) dibebaskan dari segala bentuk macam tuduhan, sehingga terjadi rekonsiliasi, dengan aktifis ulama ormas," ujarnya.
Sambo mengungkapkan, sangat menyayangkan sikap Presiden Jokowi karena banyaknya para ulama yang ditahan akibat tuduhan makar. Seharusnya langkah menyejukkan diambil oleh Jokowi, bukan malah menetapkan Rizieq sebagai tersangka dalam kasus chat pornografi.
"Sayang lagi-lagi sangat disayangkan. Di tengah harapan besar kami, bukannya bapak Presiden menyiramkan air, malah justru menyiramkan bensin ke dalam hati, yang malah makin memperkeruh suasana, bahkan menambah akselerasi potensi perpecahan semakin kuat, dengan menetapkan Habib Rizieq tersangka dalam kasus pornografi yang sangat kental rekayasa hukum," tutupnya.
Baca juga:
Kapolda Metro Jaya tunggu izin jemput Rizieq di Arab Saudi
Dalih polisi tolak ungkap penyebar chat Habib Rizieq-Firza
Saat pendukung minta JK selamatkan Rizieq
Polisi bungkam soal penyelidikan penyebar chat Rizieq dan Firza
Ketum PBNU soal Habib Rizieq: Kalau warga negara yang taat, pulang
Alumni 212 minta JK nasihati Jokowi soal kasus Rizieq
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
-
Kenapa Presiden Jokowi melarang Kaesang maju di Pilgub Jakarta? Zulhas menyebut, Presiden Jokowi enggan jika Kaesang maju dalam pilgub Jakarta."Tadi saya tanya sama Bapak (Jokowi) habis rapat, 'Pak, gimana kalau Kaesang maju wagub Jakarta?'. 'Waduh', gitu, 'Jangan Pak Zul', katanya," kata Zulhas di DPP PAN, Jakarta Selatan, Senin (3/6).