Romi: Pancasila tak lagi dipraktikkan anak-anak bangsa
Presiden Joko Widodo sudah melantik pengarah dan Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). Pelantikan ini berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 31/M/2017 tentang pengangkatan pengarah dan kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila.
Presiden Joko Widodo sudah melantik pengarah dan Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). Pelantikan ini berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 31/M/2017 tentang pengangkatan pengarah dan kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy mengatakan, pembentukan UKP-PIP dilatarbelakangi aksi saling hujat, saling ejek dan peredaran informasi palsu atau hoax. Tindakan tersebut menunjukkan bahwa anak bangsa tidak menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
"Pancasila tidak lagi dipraktikkan dalam tata hubungan antar anak-anak bangsa. Ketegangan pandangan yang dipelihara bahkan terus dinaikkan tensinya," kata Romy di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (6/6).
Romy menuturkan, Pancasila sebagai ideologi bangsa sudah patut direaktualisasikan menjadi ideologi kerja. Pengarah dan kepala UKP-PIP diminta untuk memastikan penerjemahan Pancasila sebagai ideologi kerja tidak menyimpang dari maksud sebenarnya.
"Unit ini berisi begawan-begawan dan guru bangsa sebagai pengarah untuk memastikan penerjemahan Pancasila sebagai ideologi kerja tidak melenceng dari maksud pencetus-pencetusnya," ujarnya.
Diketahui, berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 31/M/2017 ada sembilan pengarah dan satu kepala UKP-PIP. Sembilan pengarah UKP-PIP adalah Megawati Soekarnoputri, Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, Muhammad Mahfud MD, Ahmad Syafi'i Ma'arif, Ma'ruf Amin, Said Aqil Siradj, Andreas Anangguru Yewangoe, Jenderal TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, dan Sudhamek. Sementara Ketua UKP-PIP adalah Yudi Latief.