Romo Benny: 8 Bulan Kampanye Dipenuhi Kebencian, Tapi Rakyat Mampu Bersatu
"Dalam situasi sekarang perbedaan pandangan politik wajar, meski terjadi gelombang sebentar hampir 8 bulan kampanye dipenuhi hoaks dan kebencian, tapi masyarakat mampu bersatu. Tanpa Pancasila, kita bisa terpecah," kata Benny, Jakarta Pusat, Sabtu (1/5).
Anggota Satuan Tugas Khusus BPIP Romo Benny Susetyo menilai, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak lepas dari penerapan Pancasila dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Tentunya, kata Benny, hidup di kemajemukan suku, agama, adat, dan bahasa seperti di Indonesia, sangat sulit dilakukan jika tidak ada landasan kuat dalam berideologi. Ia pun mengapresiasi kekukuhan masyarakat dalam bermasyarakat meski seringkali diterpa isu panas.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang diklaim sebagai tersangka yang dilepaskan dalam berita hoaks? Berita yang beredar mengenai kepolisian yang membebaskan tersangka pembunuhan Vina Cirebon bernama Pegi karena salah tangkap adalah berita bohong.
-
Bagaimana cara mengecek kebenaran berita hoaks tersebut? Penelusuran Mula-mula dilakukan dengan memasukkan kata kunci "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina" di situs Liputan6.com.Hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama.
-
Siapa yang dipolisikan terkait dugaan penyebaran hoaks? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Apa yang diklaim oleh berita hoaks tentang huruf Y? "Huruf 'Y' akan dihapus dari Alfabet", judul artikel tersebut.
-
Bagaimana Gatotkaca dari Sukoharjo melawan hoaks? Danar mengatakan, tempat paling tepat untuk menanyakan kebenaran terkait berita yang mereka peroleh adalah tempat di mana mereka menuntut ilmu, seperti melakukan diskusi atau sharing dengan guru terkait berita yang mereka dapatkan.
"Dalam situasi sekarang perbedaan pandangan politik wajar, meski terjadi gelombang sebentar hampir 8 bulan kampanye dipenuhi hoaks dan kebencian, tapi masyarakat mampu bersatu. Tanpa Pancasila, kita bisa terpecah," kata Benny, Jakarta Pusat, Sabtu (1/5).
Dia mencontohkan, negara satu budaya ataupun agama seperti Afghanistan ataupun Suriah tidak mampu mempertahankan kedamaian dalam bernegara dikarekankan tidak adanya wadah yang mengakomodir segala perbedaan.
Oleh sebab itu, kata Benny, meskipun Indonesia kerap kali diterpa isu berita bohong, fitnah, namun kerukunan tetap terjadi karena ideologi Pancasila sebagai dasar negara sudah menjadi sikap masyarakat.
"Bangsa ini mampu menghadapi gelombang hoaks, yang menjadi bencana, di tengah gempuran hoaks. Saya melihat bahwa Pancasila sudah tidak hanya menjadi ideologi tapi juga sudah menjadi attitude," tandasnya.
Baca juga:
Romo Benny Ingatkan Teknologi Bisa Jadi Alat Pecah Belah Bangsa
Dianggap Sebar Hoaks Pemilu, Akun Facebook
Polisi Tangkap Pemotong Video Inspeksi Kapolri 'Boleh Tembak Masyarakat'
Polisi Tangkap Penyebar Hoaks Tempat Ibadah Diserang di Sorong
Tak Bisa Kumpul Keluarga, Penyebar Ujaran Kebencian di Palangka Raya Ngaku Tersiksa