Romo Magnis: Perbedaan membuat Indonesia kuat
Tokoh kebangsaan Franz Magnis Suseno menilai kemajemukan bangsa Indonesia di satu sisi bisa membuat negara kuat, tetapi di sisi lain sangat rentan untuk diadu domba termasuk menggunakan ujaran kebencian dan berita bohong, apalagi ada kepentingan politik atau kelompok radikal di belakangnya.
Tokoh kebangsaan Franz Magnis Suseno menilai kemajemukan bangsa Indonesia di satu sisi bisa membuat negara kuat, tetapi di sisi lain sangat rentan untuk diadu domba termasuk menggunakan ujaran kebencian dan berita bohong, apalagi ada kepentingan politik atau kelompok radikal di belakangnya.
"Ini menjadi tantangan berat bagi bangsa Indonesia, tapi saya optimistis kita pasti bisa karena kemajemukan dan perbedaan inilah yang membuat Indonesia kuat, asalkan semua bisa saling menerima dan menghormati," kata Romo Magnis dalam keterangan tertulis, Rabu (23/5). Dikutip dari Antara.
-
Kapan koin Romawi kuno tersebut dicetak? Ada tiga dinar perak yang dicetak dengan wajah kaisar Romawi Antonius Pius, dicetak antara tahun 138 dan 161, serta satu dinar perak dengan wajah istrinya, Faustyna the Younger, dicetak pada tahun 141.
-
Apa yang ditemukan di makam Romawi kuno tersebut? Ilmuwan mengatakan mereka menemukan sisa-sisa sebuah muasoleum Romawi atau makam besar dengan "kondisi terawetkan yang mencengangkan".
-
Di mana ditemukannya kuburan pejabat Romawi ini? Penemuan ini terjadi selama proyek perbaikan jalan di dekat kota Barry, yang berlokasi di selatan Wales.
-
Bagaimana telur Romawi kuno itu diawetkan? Menurut Smithsonian, telur ayam ini diawetkan dalam lubang yang tergenang air selama 1.700 tahun – beberapa di antaranya retak secara tidak sengaja.
-
Apa yang ditemukan bersama jasad gadis Romawi tersebut? Yang menarik, jasad gadis ini dikubur dengan setumpuk perhiasan berusia 1800 tahun.
-
Kapan Romualdo Locatelli menghilang? Namun setelah periode itu, ia menghilang tak jelas keberadaannya. Jiwa dan raganya bagaikan habis ditelan bumi di tengah berkecamuknya Perang Dunia II.
Dia mengajak semua pihak untuk memperkuat sikap saling menerima dan menghormati segala perbedaan yang ada pada bangsa ini, dan tidak membiarkan kebencian merusak persatuan.
"Kita sudah membangun Indonesia dalam harmoni dan solidaritas yang bagus. Mari kita tidak mengizinkan kekerasan dan kebencian sekelompok kecil orang yang ingin merusak persatuan ini," tuturnya.
Ia meminta semua pihak untuk bisa menahan diri dan membuang perasaan menang sendiri, termasuk saat beraktivitas di dunia maya.
"Mari saling menerima, menghormati, menghargai, mendukung, dan mencintai, supaya Indonesia tetap menjadi negara adil dan berperikemanusiaan," kata Direktur Pascasarjana Sekolah Tinggi Filsafat Driyakarya ini.
Selain itu, dia juga mengingatkan agar ideologi transnasional terus diwaspadai, terutama yang mengusung kebencian dan kekerasan meskipun 'berbaju' agama.
Menurut dia ideologi ini bukan hanya melahirkan aksi teror, tetapi juga merongrong persatuan melalui ujaran kebencian dan penyebaran berita palsu.
Baca juga:
Jokowi ajak umat muslim jaga toleransi di bulan Ramadan
Menag sebut Jokowi berharap ulama dan ormas berdakwah pentingnya persatuan
PDIP gelar rakorbid bidang keagamaan tingkat nasional ciptakan kerukunan umat
BPJSTK beri perlindungan 35.000 pekerja lintas agama di Sulut
Gatot Nurmantyo: Indah jika semua partai berbasis Islam bersatu