Rp3,82 Triliun Anggaran Pemkab Bogor Belum Terpakai, Ini Penyebabnya
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bogor mencatat anggaran belanja daerah itu yang terserap masih sekitar Rp4,67 triliun. Angka tersebut hanya sekitar 55 persen dari target belanja dalam APBD 2022 sekitar Rp8,5 triliun.
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bogor mencatat anggaran belanja daerah itu yang terserap masih sekitar Rp4,67 triliun. Angka tersebut hanya sekitar 55 persen dari target belanja dalam APBD 2022 sekitar Rp8,5 triliun.
Masih ada sekitar Rp3,82 triliun alokasi belanja Kabupaten Bogor belum terserap, hingga 31 Agustus 2022. Salah satu penyebab rendahnya serapan anggaran tersebut yakni program Samisade sebesar Rp395 miliar belum digunakan hingga awal September ini.
-
Kapan Perang Kamang terjadi? Perang Belasting yang berlangsung di Kamang ini kemudian disebut juga dengan peristiwa Perang Kamang yang terjadi sekira tahun 1908.
-
Kapan Galang Rambu Anarki meninggal? Dia meninggal dunia pada 25 April 1997 di usia 15 tahun.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Kapan Patung Shigir ditemukan? Patung Shigir ditemukan pada Januari 1890 di wilayah Sverdlovsk, di pinggiran barat Siberia, Rusia.
"Samisade kan alokasinya besar itu belum terserap. Selain itu ada Bagian Hasil Pajak Daerah (BHPRD) yang belum terserap juga seluruhnya," kata Teuku Mulya, Senin (12/9).
Alokasi BHPRD sebesar Rp222 miliar, baru terserap sekitar 40 persen atau sekitar 82 miliar untuk tahap I. Sementara sisanya akan dicairkan dalam waktu dekat.
Pendapatan Diprediksi Lampaui Target
Hingga 31 Agustus 2022, beberapa alokasi belanja yang telah terserap yakni belanja operasi Rp3,4 triliun, belanja modal Rp300 miliar, belanja transfer Rp760 miliar, dan belanja tak terduga Rp14 miliar.
Dalam beberapa rapat evaluasi terakhir, belanja modal juga menjadi perhatian serius Pemkab Bogor. Pasalnya, belanja modal sebagian besar berupa pekerjaan infrastruktur.
"Kita koordinasi dengan ULP, informasinya sebagian besar pekerjaan sudah masuk lelang. Tinggal nanti bagaimana realisasinya di lapangan. Karena berkaitan juga dengan realisasi serapan anggarannya," kata dia.
Sementara untuk pendapatan daerah, sejauh ini dari target Rp8,5 triliun telah teralisasi sekitar Rp6 triliun atau 70 persen. Teuku Mulya meyakini sektor pendapatan akan melampaui target pada akhir tahun 2022.
(mdk/yan)