RS pengguna vaksin palsu di Bekasi terus didatangi orang tua bayi
Para orang tua meminta penjelasan apakah anak mereka disuntik vaksin palsu.
Rumah sakit pengguna vaksin palsu di Kota Bekasi, Jawa Barat, terus didatangi oleh orang tua bayi. Mereka meminta jaminan vaksin digunakan bagi bayi mereka selama melakukan imunisasi di rumah sakit itu.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, Rumah Sakit Hosana Medica, Bekasi, terus kedatangan orang tua bayi. Sejak posko pengaduan vaksin palsu dibuka pada Jumat pekan lalu, tercatat ada 182 orang mengadu.
"Saya takut anak menggunakan vaksin palsu," kata orang tua bayi dari Yuda (14 bulan), saat ditemui merdeka.com, Selasa (19/7).
Ia mengatakan, pihak RS Hosana Medica mengklaim bahwa penggunaan vaksin palsu dilakukan sejak September 2015 lalu. Meski anaknya terakhir vaksin pada Maret 2015, ia tetap was-was, soalnya peredaran vaksin palsu terjadi sejak 2003 lalu.
"Ke sini mau konsultasi dan medical check up," kata dia.
Iis (28), mendatangi rumah sakit untuk mencari tahu apakah vaksin yang diberikan kepada anaknya asli atau palsu. Soalnya, terakhir vaksin pada Mei 2015 lalu yaitu jenis DPT 1.
"Saya enggak mau vaksin lagi di sini, mendingan ke Puskesmas. Padahal, hari ini jadwalnya vaksin DPT 2 di sini," ujarnya.
Direktur Rumah Sakit Hosana Medica Bekasi, dr. Erik Maruapey mengatakan, pihaknya memastikan penggunaan vaksin palsu dari CV Azka Medika mulai September 2015. Ada dua jenis vaksin yang digunakan yaitu ATS (Anti Tetatus Serum), dan test tuberculin (PPD Test).
"Bila sudah mendapatkan vaksin itu dapat konsultasi gratis," kata dia dalam keterangan tertulis.
Sementara itu, bagi bayi yang lahir atau mendapatkan vaksin sebelum September 2015, rumah sakit akan memberikan surat keterangan jaminan bahwa vaksin yang diberikan adalah asli.
Hal yang sama juga terlihat di RS Elisabeth. Posko vaksin palsu terus didatangi oleh orang tua bayi. Hingga saat ini tercatat ada 406 orang tua bayi mengadu.