RS Polri belum bisa pastikan identitas pelaku bom bunuh diri
"Tergantung proses DNA. Paling cepat 1 minggu paling lama 2 minggu. Korban bom pastinya banyak," kata Kombes Pol Edi Purnomo.
Kepala Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Raden Said Sukanto (RS Polri) Kramat Jati, Kombes Pol Edi Purnomo tak bisa memastikan apakah potongan tubuh yang ada di RS Polri adalah satu atau dua manusia. Dia juga tak bisa memastikan apakah itu adalah pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu atau bukan.
"Pokoknya ini saya enggak bisa bilang itu terduga pelaku karena bukan penyidik. Korban yang dibawa kesini tiga anggota polisi, satu sipil, satu potongan tubuh yang belum bisa diidentifikasi satu manusia. Apakah bagian tubuh itu satu bagian bukan," kata Edi saat ditemui di RS Polri, Kramat Jati, Kamis (25/5),
Edi menambahkan adanya e-KTP membuat tim forensik sedikit terbantu untuk mengungkap indentitas. "Untuk menentukan postmortem jadi teridentifikasi sebenarnya bisa dengan data sebelum kematian misal ada sidik jari ada e-KTP. Hampir seluruh WNI yang punya E-KTP sudah terekam sidik retina DNA foto. Kita masih nunggu hasil dari Indonesian Automatic Fingerprints Identification System (Inafis)," ungkap Edi.
Namun demikian, kata dia, hal itu bisa dilakukan lebih mudah jika tubuhnya utuh. Jika bagian tubuh tercerai agak sulit karena tangan DNA kaki terpisah belum bisa pastikan satu bagian.
Sampai saat ini RS Polri sama sekali belum dihubungi oleh pihak keluarga. "Tergantung proses DNA. Paling cepat 1 minggu paling lama 2 minggu. Korban bom pastinya banyak," tandasnya.
Baca juga:
Istri & senjata diamankan di rumah terduga pelaku bom Kampung Melayu
Bom bunuh diri kandaskan mimpi Dinda menikah dengan Briptu Imam
Kenangan rekan sekolah akan sosok Briptu Ridho Setiawan
Polisi sebut pelaku bom Kampung Melayu masuk jaringan ISIS
RS Polri tak ingin buru-buru sebut pelaku bom berjumlah dua orang
Jenazah Briptu Imam Gilang dimakamkan di Klaten
Selidiki pelaku bom, polisi amankan CCTV halte Transjakarta
-
Kapan Bumi terbentuk? Dengan mengukur usia bebatuan di bulan, dan meteorit yang ditemukan di Bumi, para ilmuwan memperkirakan Bumi terkonsolidasi 4,54 miliar tahun lalu.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Di mana tempat terdingin di Bumi berada? Tempat Terdingin di Muka Bumi Secara umum, suhu rata-rata Bumi bervariasi mulai dari minus 25 derajat Celcius sampai 45 derajat Celcius. Sebagai perbandingan, suhu di siang hari di Merkurius bisa mencapai 430 derajat Celcius, sedangkan pada malam hari merosot menjadi minus 180 derajat Celcius. Suhu di tempat ini bisa mencapai minus 98 derajat Celcius.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.