RS Polri Fokus Naikan Berat Badan Sultan, Karena Turun 22Kg Telah Masuk Kriteria Malnutrisi
Agar kembali naik berat badannya, yang sempat menurun 22 kg, dari 68 kg menjadi 46 kg.
Agar kembali menaikan berat badannya
RS Polri Fokus Naikan Berat Badan Sultan, Karena Turun 22Kg Telah Masuk Kriteria Malnutrisi
Kondisi Sultan Rif'at Alfatih, korban kecelakaan kabel menjuntai yang melukai lehernya di Jakarta Selatan semakin membaik. Setelah mendapatkan perawatan oleh tim dokter dari RS Bhayangkara R. Said Sukanto atau RS Polri Kramat Jati. Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Brijen dr. Hariyanto menjelaskan saat ini pihaknya sedang fokus memperbaiki gizi Sultan. Agar kembali naik berat badannya, yang sempat menurun 22 kg, dari 68 kg menjadi 46 kg.
- Masih Dirawat, Kondisi Terkini Siswa SMP di Cilacap Usai Dipukuli dan Ditendang Kakak Kelas
- Mahfud MD Wanti-Wanti Polri: Kencangkan Ikat Pinggang, Tahapan Pemilu Sudah Masuk Masa Krusial
- Mahfud Ingatkan Netralitas Polri Jelang Pemilu: Harus Solid, Tidak Ada Lagi Blok-blokan
- Ini Penyebab Puluhan Kucing di Sunter Mati Mendadak: Lambung Kosong, Tak Ada Racun
"Alhamdulillah, diet yang diberikan bisa ditoleransi dengan baik, ahli gizi yang akan merencanakan tahapan kenaikan berat badannya," kata Hariyanto saat dikonfirmasi, Minggu (6/8).
Alasan fokus menaikkan berat badan dilakukan, karena Sultan diduga mengalami malnutrisi atau kondisi asupan nutrisi tidak sesuai dengan kebutuhan harian tubuh. Sehingga bisa menghambat proses penyembuhannya. "Kita berpikir dari sisi kemanusiaan, kita melihat, info dari orang tuanya, badannya kurus, berat badan turun 22 kg. Itu kriteria masuk malnutrisi. Kalau tidak diperbaiki maka penyembuhan yang lain akan terganggu," ujarnya.
Meski demikian, Hariyanto menjelaskan bahwa proses pemberian gizi kepada Sultan telah berjalan baik. Walaupun, tidak semata-mata langsung naik berat badanya, karena harus ada proses dan tahapan yang dilakukan. "Tidak bisa kita berikan makan sebanyak banyaknya (terus besok pagi naik) ada ilmunya, bertahap. Pakai proses sebaik mungkin," jelasnya.
"Tidak hanya berat badan, perawatan terhadap, alat bantuan nafas, slat bantuan makan juga kita rawat, fisioterapi untuk kurangi resiko masuknya air ludah ke paru. Dan lain-lain," Brijen dr. Hariyanto
Oleh karena itu, tindakan-tindakan diatas dilakukan secara intensif. Dengan melibatkan dokter unit THT, gizi, syaraf, paru-paru, termasuk kerjasama dengan tenaga medis dari Rumah Sakit Fatmawati dan RSCM. "Saya sebagai kepala rumah sakit, akan memfasilitasi apa yang mereka butuhkan. Nanti akan bersinergi. Kita berdoa semoga tim diberikan kemudahan," kata dia.
Secara terpisah, Fatih ayah Sultan menyampaikan kondisi anaknya masih dalam observasi tim Dokter RS Polri. Dengan fokus meningkatkan berat badan dan mencoba menormalkan kembali fungsi organ di tubuh. "Saat ini masih terus dalam observasi untuk meningkatkan berat badannya, juga untuk menormalkan fungsi-fungsi organ seperti darah dan lain-lain. Sambil observasi masalah pokok di area tenggorokan," jelas Fatih.