Ini Penyebab Puluhan Kucing di Sunter Mati Mendadak: Lambung Kosong, Tak Ada Racun
Setelah dilakukan serangkaian penyelidikan diduga penyebabnya adalah kekurangan nutrisi atau malnutrisi.
Setelah dilakukan serangkaian penyelidikan diduga penyebabnya kekurangan nutrisi.
Ini Penyebab Puluhan Kucing di Sunter Mati Mendadak: Lambung Kosong, Tak Ada Racun
Teka-teki kematian mendadak 21 kucing di RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara mulai terkuak. Setelah dilakukan serangkaian penyelidikan diduga penyebabnya adalah kekurangan nutrisi atau malnutrisi.
Demikian temuan itu diungkap Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta yang telah melakukan serangkaian pemeriksaan dari sampel para kucing yang mati beberapa waktu lalu. "Di dalam lambungnya kosong. Jadi saat sekarang ini terjadi malnutrisi. Jadi lambungnya kosong, ditemukan ada janinnya," kata Kepala Dinas KPKP, Suharini Eliawati saat dihubungi, Jumat (14/7).
Temuan kekurangan nutrisi para kucing, karena dari hasil mikroskopik tidak menunjukkan kerusakan dalam tubuh kucing. Para hewan itu disimpulkan dalam kondisi normal tanpa adanya racun yang tertanam dalam tubuhnya.
Ilustrasi Foto Kucing
"Bisa jadi (penyebab) malnutrisi, namun kita tadi pagi kita investigasi bersama bersama. Kami Pemprov DKI Jakarta dan Balai Besar Veteriner Subang supaya kalau terjadi infeksi virus saat sekarang ini akan dilakukan penelitian ulang,"
kata Kepala Dinas KPKP, Suharini
Suharini juga menyampaikan selain mengecek kondisi kucing, pihaknya juga mewawancara beberapa warga. Didapat kalau sebelum meninggal para kucing menunjukan gejala kejang-kejang, namun tidak mengeluarkan busa dari dalam mulutnya. "Kayak di manusia itu kurang gizi, bisa jadi itu hanya dikasih makan kalau biasanya kita memperhatikan gizinya meski dia binatang. Tapi memang besok kami akan ke sana kembali dengan melakukan pemberian makanan," katanya.Edukasi Masyarakat
"Ke Sunter itu mudah mudahan bisa memberikan motivasi kepada masyarakat yang memang mencintai untuk memelihara menjadi lebih care bukan sekadar memelihara tapi tidak memenuhi kebutuhannya. Atau bisa jadi dia tidak tahu pamannya seperti apa. Makanya besok pagi kita bakti sosial," tambah dia.
Tetap Menunggu Hasil Lab
Meskipun temuan malnutrisi telah ditemukan, namun untuk menggali kemungkinan lain penyebab kematian kucing. Pihaknya masih menunggu hasil lab yang sudah diambil dari sampel para kucing.
"Kami investigasi mengambil sampel ulas darahnya kemudian swab baik rongga tenggorokan maupun anus kemudian mengambil sampel pakan sama airnya jadi mudah mudahan dalam waktu singkat kita ketahui," tuturnya.
kata Kepala Dinas KPKP, Suharini
Sempat Kejang-Kejang
Sebelumnya, Kematian puluhan kucing puluhan kucing di RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara tengah menjadi sorotan. Semua pihak pun turun tangan menyelidiki penyebab kematian para kucing secara mendadak itu. Kapolsek Tanjung Priok Kompol Nazirwan menyampaikan dari hasil penyelidikan sementara ditemukan tanda-tanda sebelum kucing mati. Hewan itu terlihat kejang-kejang dan membuang air seni yang banyak.