RSI Sultan Agung Semarang dapat ancaman bom, Jihandak dikerahkan
"Lokasi kami nyatakan steril," tegas Iga.
Rumah Sakit Islam Sultan Agung, Semarang mendapat ancaman bom dari orang tak dikenal via Short Message Service (SMS), Selasa (4/9). Petugas yang mendapat laporan, langsung menyisir sekitar rumah sakit. Tak ditemukan bahan berbahaya atau peledak yang dimaksud peneror.
"Isinya pesan untuk segera evakuasi orang-orang sekitar masjid. Sebab ada bom satu jam lagi," kata Kabag Ops AKBP Iga Nugraha.
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Apa itu Semar Mendem? Semar Mendem merupakan salah satu kuliner tradisional khas Keraton Solo yang selalu disajikan setiap hari.
-
Di mana Kota Semarang berada? Kota Semarang terletak berbatasan dengan Laut Jawa di bagian utara, Kabupaten Demak di bagian timur, Kabupaten Semarang di bagian selatan, dan Kabupaten Kendal pada bagian barat.
"Petugas sudah cek, terdiri Jihandak, saat ditelusuri tidak ada tanda-tanda bahan mengandung bahan peledak," tambah dia.
Informasi dihimpun pihak rumah sakit mendapat ancaman bom lewat SMS dengan muatan untuk segera evakuasi orang di sekitar masjid, pukul 15.00 WIB. Polrestabes Semarang buru pelaku ancaman bom ke pihak RSI Sultan Agung yang membuat resah pengunjung.
"Kami sudah kantongi data pengirim pesan. Untuk identitas pelaku saat ini memang belum kami ketahui, tapi kami akan telusuri berdasar data yang sudah diberikan management rumah sakit," kata Kepala Bagian Operasi (Kabagops) Polrestabes Semarang, AKBP Iga D.P. Nugraha saat di lokasi.
Iga menambahkan saat ini pihaknya masih memburu pengirim pesan berbau ancaman bom ke pihak RSI Sultan Agung itu. Pihaknya sudah mengantongi data pengirim pesan sesuai dengan yang diberikan Humas RSI Sultan Agung.
"Untuk identitas pelaku saat ini memang belum kami ketahui. Tapi, kami akan telusuri berdasar data yang sudah diberikan pihak rumah sakit," terangnya.
Lebih lanjut Iga menjelaskan pihak rumah sakit awalnya ada nomor tak dikenal mengirim pesan singkat ke nomor hotline RSI Sultan Agung. Pesan itu menyebutkan adanya sebuah bom yang diletakkan di masjid yang tengah dalam masa pembangunan di kompleks RSI Sultan Agung.
"Intinya pesan itu meminta untuk segera melakukan evakuasi terhadap orang-orang yang ada di dalam masjid, karena dalam waktu satu jam akan ada bom yang meledak," ujar Iga.
Meski demikian, hingga pukul 17.30 WIB tim Jibom Sat Brimob Polda Jateng yang melakukan penyisiran di lokasi tak menemukan adanya bom maupun benda yang mencurigakan.
"Lokasi kami nyatakan steril," tegas Iga.
Baca juga:
Ancam akan meledakkan Mapolda Riau, pemuda di Palangkaraya dibekuk polisi
Polisi: Ancaman Polda Riau terkait penolakan Neno Warisman
Polisi tangkap pria ancam ledakkan Mapolda Riau di medsos
Pengungkapan kasus teror kepada sejumlah tokoh masih gelap
Sebelum rumah dilempar molotov, Kapitra bilang pernah dapat ancaman
Polisi belum lihat keterkaitan pelemparan molotov ke rumah Mardani dan Kapitra