Rudini gelapkan ratusan tabung gas 3 kg, uangnya buat bayar utang dan beli sabu
Rudini mengakui perbuatannya, menggelapkan 160 tabung. Dia menjualnya dengan harga Rp 100.000 per tabung elpiji 3 kg.
Rudini (27), warga Lempake, Samarinda Utara, di Samarinda, Kalimantan Timur, harus berurusan dengan polisi. Sebab, dia menggelapkan ratusan tabung elpiji 3 kg milik perusahaan distributor elpiji tempatnya bekerja. Uang dari hasil penggelapan itu digunakan untuk membayar utang dan membeli sabu.
Rudini ditangkap saat berada di Jalan DI Panjaitan, Samarinda, Selasa (23/1) siang. Dia dilaporkan tiga warga pemilik warung penjual gas elpiji, setelah Rudini mengambil 83 tabung dan berjanji segera mengembalikan.
-
Apa yang diklaim dapat menghemat gas elpiji 3 Kg dalam video yang beredar? Dalam tayangannya, perekam video menyatakan bahwa mengelem karet tabung akan membuat gas lebih tahan lama.
-
Bagaimana cara yang diklaim dapat menghemat gas elpiji 3 Kg dalam video tersebut? Awalnya sang perekam mengambil rubber seal atau karet segel yang berada di lubang tabung gas kemudian membalurinya dengan lem G, perekam video kemudian memasukkan kembali karet segel ke tempat semula.
-
Kapan Pertamina menambahkan pasokan LPG 3 kg? Pertamina terus memantau kebutuhan LPG 3 Kg hingga masa libur Lebaran selesai.
-
Kenapa Pertamina menambah pasokan LPG 3 kg? Tambahan pasokan LPG 3 Kg ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat seiring Ramadan dan Idulfitri 1445 H.
-
Bagaimana Pertamina memastikan pasokan LPG 3 kg aman? Pertamina Patra Niaga memastikan stok LPG 3 Kg aman berada di level 14-15 hari. “Pertamina terus memonitor kebutuhan LPG 3 Kg hingga akhir Lebaran dan kita lakukan penambahan ke daerah yang memang membutuhkan” ujar Irto.
-
Berapa banyak LPG 3 kg yang ditambahkan Pertamina? Pertamina melalui anak usahanya,PT Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan LPG 3 kilogram (Kg) sebanyak 22.087 Metrik Ton atau setara dengan 7.36 juta tabung.
"Modusnya, pelaku mengambil tabung di warung, dengan janji mau diisi lagi. Tapi tidak kembali-kembali," kata Kapolsekta Samarinda Utara Kompol Ervin Suryatna, ditemui merdeka.com, Rabu (24/1).
Berbekal ciri yang disampaikan para pelapor, polisi menyelidiki keberadaan Rudini. Hingga akhirnya dia berhasil diringkus saat berada di Jalan DI Panjaitan. "Ternyata keseharian dia ini sebagai sopir truk pengangkut gas elpiji 3 kg," ujar Ervin.
Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Utara Ipda Wawan Gunawan menambahkan, Rudini mengambil tabung-tabung elpiji di warung kenalannya untuk menutupi kekurangan delivery order (DO).
"Jadi dia ini bawa 560 tabung elpiji di atas truknya dari Berau, untuk diisi di SPBE (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji) di Samarinda. Di tengah jalan, tabung-tabung itu dia jual," kata Wawan.
Saat tiba di SPBE, SPBE menolak mengisi karena tidak sesuai DO. "Pelaku disuruh balik, memenuhi kekurangannya. Jadi, dia meminta tabung dari warung-warung kenalannya untuk menutupi kekurangannya, dan dibawa lagi ke SPBE. Jadi jelas aja tabung itu nggak akan kembali kepada pemilik warung," terang Wawan.
Ditemui di kantor polisi, Rudini mengakui perbuatannya, menggelapkan 160 tabung. Dia menjualnya dengan harga Rp 100.000 per tabung elpiji 3 kg.
"Terakhir pakai (nyabu) hari Minggu (21/1) kemarin Pak. Uangnya (dari hasil jual 160 tabung) buat bayar utang beli sabu, dan beli lagi," kata Rudini.
Rudini kini meringkuk di penjara Polsekta Samarinda Utara. Dia dijerat penyidik dengan pasal 372 KUHP tentang Penggelapan.
Baca juga:
Kata Pertamina soal elpiji 3 Kg dioplos jadi 12 Kg
2 Tahun beroperasi, pengoplos gas di Padang selalu berpindah tempat
Dalam sebulan pelaku oplos gas di Padang raup untung Rp 100 juta
Polisi tangkap enam pelaku pengoplos gas di Padang
Saat polisi menggerebek gudang pengoplosan gas, 60 pekerja berlarian