Rumah Nenek Jua Reyot dan Terpaksa Ditopang Bambu akibat Gempa
Jua (66) warga Kampung Simpang, Desa Simpang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut terpaksa diungsikan ke rumah warga sekitar karena rumahnya hampir roboh. Rumah Jua yang terbuat dari bilik bambu itu sekarang posisinya sudah sangat miring akibat guncangan gempa Banten bermagnitudo 6,9, Jumat (2/8) lalu.
Jua (66) warga Kampung Simpang, Desa Simpang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut terpaksa diungsikan ke rumah warga sekitar karena rumahnya hampir roboh. Rumah Jua yang terbuat dari bilik bambu itu sekarang posisinya sudah sangat miring akibat guncangan gempa Banten bermagnitudo 6,9, Jumat (2/8) lalu.
Rumah Jua saat ini harus ditopang menggunakan bambu agar tidak roboh dan membahayakan warga yang lewat. Selain itu, rumah yang berukuran 3x3 tersebut pun sudah sangat tidak layak huni.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Di mana situs Banten Girang berada? Lalu, ada juga situs Banten Girang yang berbentuk gua dan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda saat masih menguasai Banten, sebelum berdirinya Kesultanan Surosowan tahun 932 dan 1030 masehi.
-
Apa dampak yang ditimbulkan gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan. Fakta di Balik Gempa M 6,4 yang Guncang Bantul, Alarm Megathrust?
-
Kapan gempa Bantul terjadi? Pada Jumat (30/6) malam pukul 19.57, wilayah Bantul dan sekitarnya diguncang gempa dengan magnitudo M 6,4.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
"Saya sudah bertahun-tahun tinggal sendiri di rumah itu setelah suami saya meninggal dunia dan anak saya menikah. Saya juga tidak mau menyusahkan anak saya karena rumahnya juga tidak jauh berbeda. Apalagi dulu rumah anak saya sempat tertimbun longsong," ujarnya.
Saat ini, Jua mengaku tinggal di rumah tetangganya setelah gempa mengguncang Banten minggu kemarin. Meski kondisi rumah yang ditinggalinya saat ini lebih baik, namun ia tetap berharap bisa kembali meninggali rumahnya.
"Ya bagaimanapun juga kan pasti lebih enak tinggal di rumah sendiri walau kondisinya seperti itu. Saya tidak enak kalau harus sampai menyusahkan tetangga saya," ucapnya.
Sementara itu, Kukuh Wiguna dari Tim Jabar Quick Response menyebut bahwa pihaknya sudah menerima aduan dari warga terkait kondisi rumah Jua yang hampir roboh akibat gempa Banten.
"Kita sudah mengecek rumahnya dan melakukan verifikasi juga memberikan bantuan kepada ibu Jua," ungkapnya.
Komandan Koramil Cikajang, Kapten Infanteri Didi mengaku bahwa pihaknya juga sudah menerima informasi dan mengecek rumah Jua yang ada di wilayahnya. Setelah melakukan pengecekan, Didi mengaku akan mengambil langkah agar Jua bisa segera memiliki rumah baru yang lebih layak huni.
"Kita akan membantu membangun rumah milik ibu Jua yang kondisinya sangat memprihatinkan dan hampir roboh akibat gempa. Kita akan menggandeng sejumlah pihak agar mau ikut membantu pembangunan rumah bu Jua," katanya.
Baca juga:
Pasca Gempa, Bupati Pandeglang Tetapkan 14 Hari Tanggap Darurat
Pasca Gempa, Masyarakat Pandeglang Sudah Mulai Beraktivitas
Korban Gempa Banten Bertambah, Enam Orang Meninggal
Ketum Golkar Ikut Berduka Atas Musibah Gempa Banten
Hingga Sabtu Malam, Korban Meninggal Gempa Banten Total Lima Orang
BNPB: 1050 Pengungsi Akibat Gempa M 6,9 Sudah Kembali ke Rumah