Rumah Roboh akibat Gempa Garut, Penghuni Selamat karena Ikut Pengajian Rutin
Rumah yang roboh berada di Desa Sindangsari, Kecamatan Cimerak, Pangandaran.
Gempa berkekuatan magnitudo 5,4 yang berpusat di Garut, Jawa Barat, Kamis (19/10) malam merusak sejumlah rumah di wilayah Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran dan Wanaraja, Kabupaten Garut.
Rumah Roboh akibat Gempa Garut, Penghuni Selamat karena Ikut Pengajian Rutin
Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Pangandaran Nana Suryana mengatakan bahwa di wilayahnya satu rumah roboh akibat gempa itu. Rumah yang roboh itu berada di Desa Sindangsari, Kecamatan Cimerak.
"Getaran gempa Garut memang terasa sampai Pangandaran, sehingga sekitar pukul 21.25 terdengar suara keras dari rumah Bapak Sahli akibat dinding rumah bagian tengah dan dapur roboh. Bagian atap rumah dan dinding juga berjatuhan, dan di beberapa bagian dinding rumah lainnya terjadi retakan," kata Nana, Jumat (20/10).
- Aturan Baru, Rumah Mewah Dengan Kolam Renang Harus Izin ESDM Untuk Ambil Air Tanah
- Dampak Gempa Kupang, Rumah Warga Roboh Rata dengan Tanah
- Pengharum Ruangan Meledak, Atap Rumah di Bogor Jebol dan Tembok sampai Hancur
- Sudah Lima Bulan Dirobohkan, Pembangunan Replika Rumah Singgah Bung Karno Mangkrak
Nana mengungkapkan, motor milik korban tertimpa reruntuhan rumah.
"Alhamdulillah penghuni rumah tidak menjadi korban karena pada saat kejadian Sahli dan istrinya yang bernama Makiyah sedang mengikuti kegiatan pengajian rutin," ungkapnya.
Kerusakan rumah milik Sahli tergolong berat. Rumah itu diduga roboh karena sudah tua sehingga struktur bangunannya tidak kokoh lagi.
Ia menjelaskan bahwa rumah yang roboh diketahui memiliki luas 6x9 meter persegi. Sehari-hari, Sahli diketahui berprofesi sebagai petani dengan penghasilan kurang dari Rp400 ribu per bulan.
Di Garut, goncangan gempa juga merusak sebuah rumah milik Cucu yang ada di Desa Wanajaya, Kecamatan Wanaraja. Walau begitu, kerusakan rumah tidak separah milik Sahli.
"Dinding rumah jadi ada banyak retakan dan berongga. Ini sebetulnya karena getaran-getaran gempa sebelumnya juga, pas yang kemarin malam gempa menjadikan kerusakannya lebih parah," kata Zahra (26), anak Cucu.
Diakui Zahra, saat gempa terjadi sempat terjadi kepanikan di dalam rumah. Itu karena getaran gempa yang menimbulkan suara akibat retak-retakan di sejumlah bagian dinding rumahnya.