Saat jadi penyidik Polda Riau, Bripka Anra banyak diandalkan atasan
Bripka Anra pernah menangani kasus kebakaran hutan di Riau.
Bripka Anra Nosa, bintara polisi lulusan tahun 2002 dipercaya oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk menjalankan tugas mulia di Sudan. Menariknya, meski seorang bintara, pria muda pemilik titel Magister Humaniora ini dianggap mampu menjadi pemimpin di antara para jenderal bintang satu yang bertugas di sana.
Usut punya usut, ternyata Bripka Anra yang kini berusia 33 tahun lahir di Sumatera Barat itu pernah menjadi seorang penyidik di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau. Masih ingat kasus kebakaran hutan dan lahan di PT National Sago Prima, Bripka Anra lah salah satu penyidiknya.
Kapolres Pelalawan AKBP Ade Johan Hasudungan Sinaga menceritakan, dia pernah menjadi komandan Bripka Anra sewaktu menjabat Kasubdit I Ditreskrimsus Polda Riau. Kecerdasan dan strategi jitu dalam menangani kasus besar yang dimiliki Anra, membuat Ade Johan memberi apresiasi kepada mantan anak buahnya itu.
"Kemampuan Bripka Anra sebagai penyidik sudah saya rasakan sendiri. Lebih dari satu tahun Anra memudahkan saya dalam bertugas," kata AKBP Ade Johan saat berbincang dengan merdeka.com di Pelalawan, Minggu (6/3).
Menurut AKBP Ade, Bripka Anra merupakan polisi muda yang berprestasi. Meski sedikit kaget ketika mendengar Bripka Anra mampu mengkoordinir dua orang jenderal bintang satu dalam misinya di Sudan Selatan, tapi Ade memang sudah yakin dengan jiwa kepemimpinannya.
"Melihat caranya bekerja, Saya yakin Anra seorang pemuda yang bersikap dewasa dan berjiwa pemimpin," kata Ade.
Ade Johan mengaku pernah mencekoki nasehat kepada mantan anak buah itu untuk bisa bertugas dalam misi perdamaian dunia di negara lain. Yang jejaknya diikuti Bripka Anra, sebagai anggota United Nation Police (Polisi PBB).
Sebagai perwira jebolan Akademi Kepolisian tahun 1995, Ade Johan juga pernah bertugas di Bosnia sebagai pasukan penjaga perdamaian kala itu. Ade memberikan dukungan kepada Anra dengan menceritakan pengalamannya. Tampaknya sang anak buah terasuki jalan pikiran Ade Johan untuk mengikuti jejaknya.
"Saya sempat cerita pengalaman juga saat bertugas di Bosnia dulu, mungkin Anra terpengaruh itu juga. Dia (Anra) ini suka belajar, dan terus belajar. Tidak malu bertanya," terang Ade.
"Dia pintar, luwes, dan kreatif. Saya masih ingat dia juga penyidik satu perusahaan besar yang menjadi tersangka pembakar lahan dan hutan saat itu," tambah Ade.
Atas tugas mulia yang didapatkan Anra, Ade Johan berharap pengalaman Anra nantinya dapat ditularkan kepada rekan-rekannya sepulang tugas dari Sudan Selatan. Namun Ade berpesan, agar Anra tetap menjaga nama baik dan wibawa Indonesia di kancah internasional.
"Yang jelas jaga nama baik Indonesia di kancah internasional. Itu tugas mulia, semoga anak asuh saya itu pulang dengan kondisi sehat dan wal afiat," pungkas Ade Johan.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Kapan Faisal Shahkar menjabat sebagai Kepala Polisi PBB? Jabatan Kepala Polisi PBB resmi disandang sosok Faisal Shahkar pada akhir tahun 2022 silam.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.