Saat Menteri Susi minta Kasal baru lebih galak hajar kapal asing
Kepala Staf TNI AL Laksamana Marsetio segera memasuki masa pensiun. Siapa penggantinya?
Kepala Staf TNI AL Laksamana Marsetio segera memasuki masa pensiun. Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti mengungkapkan harapannya kepada Kepala Staf Angkatan Laut yang baru nanti. Yang pasti pengganti Marsetio harus lebih berani.
"Bagus (kinerja Marsetio). (Seperti) Saya butuh media lebih tegas, saya butuh rakyat yang lebih berani, saya butuh Kasal yang lebih berani," ujarnya di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (24/12).
Saat ditanya lebih lanjut soal kriteria, Susi enggan menjelaskannya lagi. Susi berkelakar hal itu sebenarnya urusan Presiden.
Susi pun berharap, Kasal yang baru nanti akan membantunya menangkap ilegal fishing dan menjaga keamanan laut bersama.
"Pokoknya saya ingin dibantu Kasal untuk kedaulatan laut Indonesia. Supaya berdaulat," ujarnya.
Di bawah pemerintahan Jokowi, maritim menjadi fokus utama. Tugas utama Korps Jalesveva Jayamahe pun semakin berat.
Berikut wacana seputar pengganti orang nomor satu di tubuh TNI AL itu:
-
Kapan Suku Rejang tiba di pesisir barat Sumatera? Mereka diduga berlayar melintasi lautan dan menepi di pesisir barat Sumatera pada abad ke-2.
-
Bagaimana Susi memanfaatkan Pulau Susi? Justru, dia memanfaatkan Pulau Susi untuk budidaya lobster.
-
Dimana letak pulau pribadi milik Susi Pudjiastuti? Pulau yang diberi nama Pulau Susi itu merupakan pemberian warga Nanggroe Aceh Darussalam sebagai bentuk penghargaan terhadap Susi ketika menolong korban tsunami.
-
Kapan Sentra Kuliner Ikan Kabupaten Garut diresmikan? Dikutip dari ANTARA, Rabu (28/6) sentra ikan tersebut diketahui baru diresmikan pada Selasa 26 Juni 2023 lalu.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
-
Kenapa Menteri Pertanian mendorong percepatan tanam padi di Barito Kuala? Kita dihadapkan El Nino, yaitu kemarau panjang dan dahsyat. Antisipasinya kita dapat percepat tanam menjadi 3 kali tanam setahun. Habis panen langsung tanam dengan menggunakan alsintan. Losses panen dapat berkurang dan produksi dapat ditingkatkan," terangnya.
Gurauan Panglima TNI, jangan samakan dengan McD
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengaku telah menyiapkan calon pengganti orang nomor satu di tubuh angkatan laut ini. Yang pasti calon yang diajukan adalah kandidat terbaik. Tak ada pesan memesan.
"Katanya ada pesenan dari menteri Susi, Pak?" tanya wartawan.
"Kayak KFC aja pake pesen-pesenan," jawab Jenderal Moeldoko sambil bergurau, Selasa (12/13).
"Calon Kasal nggak ada pesenan-pesenan. Kita punya sistem pembinaan personel yang baik, semua melalui sistem. Tidak ada main-main dalam pemilihan. Lewat proses Wanjakti, lalu kita kasih saran ke presiden. Tidak ada pesen-pesenan kayak McDonalds," gurau Moeldoko.
DPR minta Kasal mantan Panglima Armada
Wakil Ketua Komisi I DPR Asril Hamzah Tanjung menilai, Laksamana Marsetio adalah sosok yang cukup baik selama memimpin wilayah perairan Indonesia. Dia meminta, agar Jenderal Moeldoko memilih Kasal yang tidak jauh dari Marsetio.
"Marsetio ini kan orangnya bagus ya, harusnya Kasal baru nanti bisa seirama ngikutin langkah yang dibuat oleh Marsetio selama ini," kata Asril saat dihubungi merdeka.com, Rabu (24/12).
Mayjen TNI (purn) ini juga berpesan kepada Moeldoko, agar Kasal yang baru juga mampu meningkatkan patroli laut di wilayah perbatasan Indonesia.
Hal ini penting, kata dia, apalagi Presiden Jokowi sudah memerintahkan agar TNI menenggelamkan kapal asing yang melakukan ilegal fishing (mencuri ikan).
"Terutama patroli laut, harus tingkatkan seiring program pemerintah yang ingin memberantas pencurian ikan. Jadi harus tegas, harus berani, itu yang paling pokok. Dia harus ikuti program pemerintah Jokowi dalam rangka memberantas ilegal fishing. Berarti harus perkuat armada patroli di seluruh laut kita," jelas Politikus Gerindra ini.
"Track record paling pengalaman di laut yang mana, yang pernah membawahi armada, itu paling penting yang pernah membawahi armada. Karena dia tahu kondisi di laut itu seperti apa, yang paling menguasai tentang armada kapal laut kita," kata Asril.
Tiga Laksamana calon Kasal
Ada tiga nama yang menguat untuk menggantikan Marsetio. Semuanya laksamana berbintang tiga.
Yang pertama aadalah Laksdya TNI Didit Herdiawan. Saat ini menjabat Wakil Kepala Staf TNI AL. Dia memulai karirnya di akademi Angkatan Laut (AAL) pada tahun 1981.
Didit kenyang dengan pengalaman sebagai komandan kapal perang. Dia juga pernah menjadi Panglima Komando Lintas Laut Militer dan Panglima Komando Armada Barat.
Lalu ada Laksdya Ade Supandi, alumnus AAL tahun 1980. Saat ini menjabat Kepala Staf Umum TNI. Karirnya lengkap, mulai dari Gubernur AAL hingga Panglima Armada Timur.
Calon ketiga adalah DA Mamahit. Saat ini menjabat Rektor Universitas Pertahanan. Pria Manado ini alumnus AAL tahun 1984.
DA Mamahit pernah menjabat sebagai Kalakhar Bakorkamla, jadi sudah pasti menguasai soal keamanan laut. Namun di antara ketiga calon, Mamahit satu-satunya yang belum pernah menjabat Panglima Armada.
Kasal pilik Laksdya Didit?
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio berharap, calon penggantinya nanti bisa membangun kekuatan TNI AL lebih baik lagi di wilayah maritim Indonesia.
Saat ditanya siapa saja calon pengganti dirinya, lulusan Akademi Angkatan Laut tahun 1981 ini tak mau membocorkan. Marsetio mengaku, calon penggantinya tersebut telah hadir di dalam Rapimnas hari ini.
"Penggantinya ada di sini, ikut hadir dalam Rapim. Apa perlu dipanggilkan," ujar Marsetio sembari menunjuk ruang rapat, di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (24/12).
Untuk diketahui, saat mengatakan hal itu, ada Wakasal Laksamana Madya TNI Didit Herdiawan mendampinginya.
Marsetio melanjutkan, siapa pun calon pengganti dirinya harus bisa melanjutkan program-program yang telah dijalani olehnya selama 2 tahun. Menurutnya, saat menjabat sebagai Kasal, dirinya juga telah melanjutkan program-program yang dilakukan pendahulunya yaitu Laksamana TNI Soeparno.