Saat 'saksi bisu' ungkap perampokan sadis di perumahan elit Pulomas
Saat 'saksi bisu' ungkap perampokan sadis di perumahan elit Pulomas. Secara kasar tanpa ampun, Ius menjambak dan menyeret Diona hingga lantai bawah. Tak hanya itu, Ius juga menghujani pukulan ke kepala Diona dua kali memakai gagang pistol yang ia pegang.
Jelang pergantian tahun setidaknya disambut dengan rasa suka cita. Namun, tidak bagi keluarga mendiang Ir Dodi Triono.
Bak petir menyambar disiang bolong, empat hari jelang pergantian tahun, di 27 Desember 2016, kediaman pria berprofesi sebagai arsitek tersebut didatangi tamu tak diundang.
Empat pria sadis lengkap dengan golok dan beceng di tangan 'bertamu' ke rumah mendiang Dodi. Tanpa rasa iba, keempatnya berbagi tugas lantas menyekap 11 penghuni rumah di kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter di mana enam di antaranya tewas karena kekurangan oksigen dan lima lainnya selamat namun, dengan kondisi trauma berat.
CCTV menjadi saksi bisu peristiwa memilukan itu yang terjadi sekitar 16 menit.
Kapolda Metro Jaya Irjen M. Iriawan mengungkapkan pelaku mulai mendatangi rumah Dodi di pukul 14.26 Wib.
"Pelaku masuk ke dalam rumah pukul 14.26 Wib dan selesai pukul 14.42 Wib. Perampokan dilakukan sangat singkat selama 16 menit," ungkapnya saat rilis rekaman CCTV di Mapolda Metro Jaya, Kamis (5/1) kemarin.
Saat itu, terlihat pelaku Ius Pane yang pertama kali memasuki rumah korban, kemudian disusul oleh Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang. Sedangkan, Alfins Bernius Sinaga bertugas jaga di luar rumah.
Berhasil masuk, Ramlan, Erwin dan Ius Pane langsung menyisir tiap sudut rumah Dodi. Saat itu, didapati korban Fitro dan Windi yang merupakan pembantu rumah tangga.
Setelah itu, satu per satu korban dikumpulkan di ruang tengah, yakni Santi, Emi dan Yanto. Mereka adalah pembantu rumah tangga di rumah Dodi.
Kemudian, Ius Pane menyisir lantai 2 dan didapati Dianita Gemma Dzalfayla (9) putri ketiga Dodi dari istri kedua dan Amelia Calista yang merupakan teman Gemma.
pelaku Ius pun meminta Gemma menunjukkan satu demi satu kamar di lantai dua. Setelah memboyong Gemma dan Amel, Ius lantas kembali ke lantai dua dan didapatilah Diona Arika Andra Putri (putri pertama Dodi dari istri keduanya).
Secara kasar tanpa ampun, Ius menjambak dan menyeret Diona hingga lantai bawah. Tak hanya itu, Ius juga menghujani pukulan ke kepala Diona dua kali memakai gagang pistol yang ia pegang.
-
Apa yang dilakukan Dudung Abdurachman di Pekan Raya Jakarta? Eks Kepala Staff Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman kedapatan menghabiskan waktu luang bersama keluarga. Dia memilih untuk berkunjung ke Pekan Raya Jakarta (PRJ).
-
Di mana letak permukiman terbengkalai di Jakarta yang diulas dalam video? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Kapan Piramida Pugung Raharjo ditemukan? Situs ini ditemukan secara tidak sengaja oleh kelompok transmigran pada 1957.
Rilis pembunuhan di Pulomas ©2017 Merdeka.com/muhammad luthfi rahman
"Ini Ius, dia naik lagi ke lantai dua ke kamar korban, kemudian menyeret korban Diona," ujar Iriawan seraya menunjuk Ius yang terekam CCTV.
"Kemudian si Ius ini memukul Diona pakai gagang pistol. Tuh dipukul dia, kenapa kamu pukul dia?" tanya Iriawan.
"Korban teriak Pak," jawab Ius.
Selanjutnya, para pelaku menyekap ke-9 penghuni rumah dalam kamar mandi pembantu yang notabenenya sangat kecil.
Usai menyekap, dengan leluasa para pelaku pun menggasak sejumlah harta benda yang ada di rumah tersebut.
Nahas, bagi Dodi dan Tarso (sopir). Keduanya tiba di rumah saat para pelaku masih ada di dalamnya.
Menurut rekaman CCTV, korban Tarso tiba dengan menunggangi sepeda motor. Ia pun lantas digiring pelaku ke kamar mandi yang sudah berisi 9 orang tersebut.
Tak berapa lama kemudian, Dodi si pemilik rumah tiba dengan menggunakan Honda Jazz miliknya. Kedatangan Dodi disambut pelaku Ramlan dan Erwin.
Dalam rekaman CCTV terlihat, dengan santainya Ramlan dan Erwin membukakan pagar untuk Dodi. Setelah keluar dari mobil, langsung saja Ramlan menodongkan pistol ke tubuh Dodi dan memboyongnya ke kamar mandi.
Saat memboyong ke kamar mandi, Ramlan mengambil dompet Dodi.
Rilis pembunuhan di Pulomas ©2017 Merdeka.com/muhammad luthfi rahman
"Lalu kunci kamar mandi yang berisi 11 orang. Ramlan yang matikan lampu biar exhaust mati," terang Iriawan.
Sebelum meninggalkan rumah, Ramlan cs juga mengambil sejumlah barang dari dalam mobil Dodi.
Selang dua hari pascakejadian, polisi membekuk Ramlan dan Erwin. Lalu menangkap Alfian dan terakhir Ius Pane. Polisi pun menembak mati Ramlan yang merupakan kapten perampok itu.
Baca juga:
Kapolda Metro Jaya rilis rekaman CCTV perampokan di Pulomas
Perampokan Pulomas cepat diciduk, Tito naikkan pangkat anggotanya
Polisi buru penadah 7 HP hasil perampokan di Pulomas
Keluarga korban perampokan Pulomas minta pelaku dihukum maksimal
Wajah bahagia korban selamat perampokan Pulomas keluar dari RS
Ini modus operasi 4 pelaku perampokan sadis di Pulomas