Safari Wukuf hingga Badal, Semua Jemaah Dijamin Laksanakan Ibadah Haji
Semua jemaah haji Indonesia, dalam kondisi apapun, dijamin oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, dapat melaksanakan rangkaian ibadah haji sampai selesai. Termasuk jemaah yang sakit dan masih dirawat.
Semua jemaah haji Indonesia, dalam kondisi apapun, dijamin oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, dapat melaksanakan rangkaian ibadah haji sampai selesai. Termasuk jemaah yang sakit dan masih dirawat.
Kepala Seksi Pelayanan Kedatangan dan Kepulangan Daerah Kerja (Daker) Madinah, PPIH Arab Saudi, Cecep Nursyamsi mengatakan, jemaah sakit yang masih berada di Madinah tidak perlu khawatir. Mereka semuanya akan dievakuasi ke Makkah sebelum puncak haji berlangsung.
-
Kapan jemaah haji melempar jumrah? Prosesi ini dilakukan pada hari-hari tertentu dalam perjalanan haji.
-
Mengapa jumlah jemaah haji yang meninggal tahun 2023 lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya? Jumlah jemaah haji yang meninggal pada tahun 2023 ini jauh lebih banyak dibanding tahun sebelumnya. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Solo menyebutkan jumlah jemaah haji asal Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang meninggal dunia dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023 cukup tinggi dibanding tahun sebelumnya.
-
Kapan jemaah haji tersebut diberangkatkan? Tapi, tadi dia sudah diberangkatkan bersama dengan jemaah haji Kloter 11 asal Maluku Utara,"
-
Mengapa jemaah haji melempar jumrah? Melempar jumrah merupakan gambaran umat Islam yang sedang melawan setan, nafsu yang disebabkan olehnya, dan melawan segala keburukan yang dibisikkan setan.
-
Kapan calon jamaah haji plus berangkat? Dalam hal waktu tunggu, periode untuk haji plus biasanya lebih singkat dibandingkan haji reguler.Akibatnya, biaya untuk program haji plus cenderung lebih tinggi.
-
Siapa yang berangkat haji? Rezky Aditya merasa sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada dirinya dan istrinya, Citra Kirana, untuk dapat menunaikan ibadah haji tahun ini.
PPIH Daker Madinah dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) akan terus melakukan evakuasi secara bertahap, jemaah yang sudah bisa dipindahkan. Mereka diberangkatkan ke Makkah menyusul rekan-rekan kloter mereka yang sudah lebih dulu sampai.
"Semua jemaah yang masih ada di Madinah, baik itu di KKHI ataupun di rumah sakit, pemerintah menjamin bahwa mereka akan diberangkatkan ke Makkah untuk melaksanakan ibadah haji," kata Cecep saat memantau evakuasi jemaah haji sakit, di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Madinah.
Evakuasi dari KKHI Madinah dijadwalkan akan berlangsung hingga 16 Juni. Jika sampai deadline, masih ada jemaah yang dirawat di rumah sakit Arab Saudi di Madinah tidak memungkinkan untuk berangkat ke Makkah, pemerintah akan membadalhajikan mereka. Dengan begitu, mereka tetap melaksanakan ibadah haji.
Bila jemaah sakit mampu melakukan perjalanan ke Makkah, namun tidak memungkinkan untuk menjalani wukuf secara mandiri, jemaah sakit tetap akan diberangkatkan ke Arafah. Mereka diikutsertakan dalam safari wukuf yang secara syar'i tetap sah dalam prosesi rukun ibadah haji.
Dalam safari wukuf, jemaah sakit diangkut dengan ambulans ke Arafah dan melaksanakan wukuf pada 9 Zulhijjah.
Untuk proses evakuasi jemaah dari Madinah ke Makkah, Cecep mengatakan ada syarat-syarat yang harus dipenuhi dari sisi medis maupun dokumen perjalanan. Yang terpenting mereka dipastikan kondisi kesehatan mereka sudah layak untuk dievakusi ke Makkah.
"Adapun untuk dokumen-dokumen yang diperlukan selain surat jalan, rekam medik, ada paspor dan surat jalan dari Kepala Daker Madinah," ujar Cecep.
Kepala KKHI Madinah dr Tri Atmaja Sugiyarno mengatakan sampai dengan Selasa 13 Juni, sudah 21 jemaah haji yang dievakuasi ke Makkah. Jumlah jemaah yang dirawat di KKHI maupun RS Arab Saudi masih banyak, jumlahnya dinamis.
Dari 40 jemaah yang masih dirawat, sebanyak 15 jemaah sudah masuk dalam daftar antrean yang akan dievakuasi ke Makkah.
"Kita usahakan memberikan rencana-rencana pilihan agar jemaah haji bisa kita dorong ke Makkah secepatnya," ujarnya.
Saat ini, di KKHI hanya tersedia dua unit ambulans ditambah lima unit yang tersebar di sektor-sektor yang bisa turut dimanfaatkan untuk evakuasi. Namun, Atma mengatakan, tidak semua ambulans bisa dipakai karena harus siaga jika ada jemaah yang sakit di hotel.
Dokter Atma menambahkan, bila ambulans di Madinah tidak mencukupi, Daker Madinah telah berkoordinasi dengan Daker Makkah untuk membantu evakuasi jemaah dengan menggunakan ambulans dari Makkah.
Untuk jemaah yang dirawat di RS Arab Saudi, menurut dia, tanggung jawab evakuasi ada di pihak RS. Tim KKHI sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi yang ada di Madinah.
Pihak Arab Saudi membeberkan dua rencana penanganan. Pertama, mereka menjanjikan akan mengevakuasi jemaah-jemaah langsung ke Makkah. Kedua, evakuasi oleh KKHI dengan memulangkan jemaah dari RS Arab Saudi dan diberangkatkan oleh KKHI ke Makkah.
(mdk/bal)