Said Abdullah: Politikus dan Partai Tidak Bisa Abaikan Ide Anak Muda
Said menyebut politikus dalam mengambil kebijakan tidak boleh hanya menggunakan pola pikir orang-orang di generasinya saja.
Pada Pemilu 2024 yang sudah berlalu kemarin, ada 50 persen lebih pemilih adalah generasi muda. Fenomena meningkatnya pemilih dari generasi muda ini menurut politikus PDIP, MH Said Abdullah, harus dicermati oleh politikus dan juga partai politik.
Menurut Said, partai harus bisa menangkap ide dan gagasan anak-anak muda yang juga menginginkan masa depan yang lebih baik.
- Said Abdullah Sebut Dalam Pilkada Warga Lebih Memilih Figur Calon, Bukan Partai
- Lebih Dekat dengan Said Abdullah Politisi PDIP, Jadi Anggota Partai sejak SMA Kini Sosok Penting di DPR RI
- Said Abdullah: Putusan MK Angin Segar Bagi Demokrasi
- Said Abdullah Sebut PDIP Pertimbangkan Usulan Gabung Koalisi Prabowo
"Sekarang banyak anak-anak muda bicara kepedulian terhadap lingkungan, bicara udara yang tidak sehat. Ini kan ide-ide yang harus kita tangkap untuk kemudian dijadikan policy," kata Said Abdullah.
Said menyebut politikus dalam mengambil kebijakan tidak boleh hanya menggunakan pola pikir orang-orang di generasinya saja. Terlebih kebijakan yang mempengaruhi alam sekitar. Karena alam yang ada ini kata dia akan diwariskan kepada generasi muda di masa yang akan datang.
Politisi sekarang menurut Said tidak boleh mewariskan alam dan udara yang rusak kepada generasi penerus.
"Kita tidak boleh gagap ketika anak muda bicara lingkungan, udara yang tercemar. Kita tidak boleh mewariskan yang buruk. Ayok tangkap ide-ide anak muda supaya nyambung," ucap Said Abdullah.
Said diketahui sudah menjadi Anggota DPR RI tahun 2004. Ia menyebut anak-anak yang lahir di tahun 2004 sudah ikut memilih pada Pemilu 2024 ini.
Untuk itu kata Said partai dan politikus harus menyesuaikan diri dengan generasi Z supaya tidak ditinggalkan oleh pemilih di kemudian hari.
"Kalau gap kita dengan generasi muda ini, partai akan ditinggal, kita politikus akan ditinggal," kata Said menambahkan.