Said Aqil goda Wapres JK, butuh Rp 11 M buat perluas markas PBNU
Sedikit berkelakar dan menggoda wapres, Aqil mengatakan selama ini JK cukup berkontribusi terhadap PBNU. Hanya satu kontribusi yang belum terlaksana yaitu biaya renovasi gedung.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengadakan tasyakuran hari kelahirannya ke-65 tahun. Acara ini bersamaan dengan halal bi halal dengan sejumlah pejabat negara dan pengurus PBNU. Hadir pula Wakil Presiden Jusuf Kalla. Di depan tamu yang hadir, Aqil menyampaikan harapannya.
Berada di pinggir jalan, dengan lahan parkir seadanya, Aqil memaklumi banyak para tamu tak kebagian tempat duduk setiap kali menghadiri acara di PBNU. Agar tak terus menerus berdesakan, Aqil berharap bisa menambah lahan bagi gedung PBNU. Namun, keinginan itu terbentur kurangnya biaya untuk perluasan lahan.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai dampak dari hukuman terhadap BUMN yang rugi? Kalau suatu kebijakan bisnis, langkah bisnis rugi cuma dua kemungkinannya, dia untung, dan rugi. Kalau semua perusahaan rugi, maka seluruh BUMN karya harus dihukum, ini bahayanya, kalau satu perusahaan rugi harus dihukum, maka semua perusahaan negara harus dihukum, dan itu akan menghancurkan sistem," ujar JK.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai Pj Ketua PWNU Jatim? Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, KH Abdul Hakim Mahfudz alias Gus Kikin menilai penunjukannya menjadi Pj Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur sebagai hal yang biasa, yakni mengisi jabatan kosong.
Sedikit berkelakar dan menggoda wapres, Aqil mengatakan selama ini JK cukup berkontribusi terhadap PBNU. Hanya satu kontribusi yang belum terlaksana yaitu dalam hal biaya renovasi gedung.
"Pak Jusuf Kalla ini sudah banyak kontribusinya ke PBNU, tinggal yang Rp 11 miliar itu (untuk perluasan lahan gedung PBNU)," ujar Aqil, di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (3/7).
Dia membandingkan dengan gedung-gedung pemerintahan dan gedung DPR yang megah. Tapi dia menilai wajar jika mereka diberi fasilitas berkecukupan.
Aqil kembali berkelakar. Meski gedung mewah untuk para poltisi di DPR, namun akan lain persepsinya jika orang Arab membaca kata 'politik' dengan tulisan Arab.
"Nah politik itu kan terdiri dari fa’ waw’ lam, ya, dan kaf, kalau dibaca ‘fawallaytuka’ artinya aku tipu kamu,” ujarnya yang disambut gelak tawa para hadirin.
Selain Jusuf Kalla, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga terlihat hadir. Menariknya, orang nomor 1 di Jakarta itu terlihat ikut dalam mobil JK saat datang dan pulang.
Tak ketinggalan sejumlah menteri seperti Menteri Komunikasi dan Informasi Rudy Rudiantra, Menteri Sosial Idrus Marham, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Baca juga:
Halal bihalal dengan PBNU, Wapres JK diberi potongan nasi tumpeng oleh Said Aqil
Ketum PBNU: Nasionalisme Bung Karno bukan nasionalisme sekuler
PCNU Surabaya prihatin, arus bawah NU digiring ke Khofifah
Bendahara PBNU: Mbah Amien sudah sepuh, bikinlah kritik yang membangun
Ketum PBNU: Umat kok koalisi, umat tuh enggak koalisi