Samad sebut TGPF masih diperlukan untuk percepat penuntasan kasus Novel
Menurut Samad, dengan adanya sketsa wajah yang ditemukan penyelidikan polisi dari 66 saksi diperiksa seharusnya tidak lama lagi bisa ditemukan tersangkanya. Kehadiran TGPF diyakini bakal mempercepat penuntasan kasus ini hasil dari penyelidikan yang dilakukan polisi.
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menilai Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengusut kasus penyiraman penyidik senior Novel Baswedan tetap perlu dibentuk. Dia mengatakan TGPF berfungsi untuk membantu pihak kepolisian agar bisa selesaikan kasus tersebut.
"Fungsinya membantu pihak kepolisian supaya bisa cepat bisa menyelesaikan kasus ini," kata Abraham Samad di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (27/11).
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Apa yang dimaksud dengan air? Pengertian air adalah suatu zat yang tersusun dari unsur kimia hidrogen dan oksigen dan berada dalam bentuk gas, cair, dan padat.
-
Kapan air liur anjing dianggap najis? Air liur anjing tergolong sebagai najis berat atau mughaladhah, yang artinya harus dibersihkan dengan cara yang khusus agar suci kembali.
-
Kenapa Adinda Bakrie berendam air panas? Di tengah udara yang dingin, Adinda dan keluarganya menghangatkan diri dengan berendam di air panas.
Samad menuturkan, dengan adanya sketsa wajah yang ditemukan penyelidikan polisi dari 66 saksi diperiksa seharusnya tidak lama lagi bisa ditemukan tersangkanya. Kehadiran TGPF diyakini bakal mempercepat penuntasan kasus ini hasil dari penyelidikan yang dilakukan polisi.
"Tim Gabungan Pencari Fakta itu juga menjadi option yang bisa kita harapkan untuk mempercepat apalagi kan ini sketsanya juga sudah ada kalau dibantu sama Tim Pencari Fakta saya pikir mungkin kita tinggal menunggu hari aja," tambah Samad.
Menurutnya, kasus ini harus dituntaskan. Sebab, tidak menutup kemungkinan pegawai atau penyidik KPK akan tertimpa musibah seperti Novel.
"Bahkan tidak menutup kemungkinan pimpinan KPK sekarang bisa kayak Novel kalau kasus ini kalau pelakunya tidak ditemukan. Oleh karena itu perlu dibantu, siapa yang membantu kepolisian bisa bekerja sama dengan kepolisian, Tim Gabungan Pencari Fakta. Itu solusi menurut saya," ungkap Samad.
Samad mengapresiasi langkah Polda Metro Jaya mengajak KPK menyelidik kasus Novel. Hal tersebut kata dia jadi salah satu pilihan agar kasus tersebut terungkap.
"Saya pikir itu masalah yang positif juga yang bisa menjadi salah satu option ya bagi penyelesaian untuk mengungkap kasus Novel," ungkap Samad.
(mdk/noe)