Samarinda dikepung banjir, Bandara Temindung ditutup
Kota Samarinda, Kalimantan Timur, dikepung banjir, usai diguyur hujan deras selama 6 jam dari sekitar pukul 08.00 WITA pagi tadi. Enam penerbangan perintis dari Bandara Temindung Samarinda pun terpaksa dibatalkan lantaran landasan pacu terendam air.
Kota Samarinda, Kalimantan Timur, dikepung banjir, usai diguyur hujan deras selama 6 jam dari sekitar pukul 08.00 WITA pagi tadi. Enam penerbangan perintis dari Bandara Temindung Samarinda pun terpaksa dibatalkan lantaran landasan pacu terendam air.
Hingga sekitar pukul 16.45 WITA ini, tidak ada satupun penerbangan dari dan menuju Samarinda. Kondisi itu sudah berlangsung sejak pagi tadi, di tengah guyuran hujan deras yang terjadi merata di seluruh wilayah Samarinda. Tidak ada satupun pesawat yang terparkir di apron bandara.
"Status bandara ditutup ya karena cuaca," kata Kasi Pelayanan dan Kerjasama Bandara Temindung Samarinda, Imam Asnawi, kepada wartawan saat dikonfirmasi, Senin (28/11).
Imam mengatakan, terpantau genangan di sejumlah titik landas pacu. Sehingga pihak otoritas bandara memutuskan untuk menutup aktivitas penerbangan dari Samarinda ke kabupaten dan kota lainnya di Kalimantan Timur.
"Ada genangan sedikit, demi keselamatan penerbangan bandara tidak kita buka," ujar Imam.
Adapun rute yang terpaksa dibatalkan adalah rute Samarinda ke Berau, Samarinda-Balikpapan, Samarinda-Tarakan, Samarinda-Nunukan, Samarinda-Malinau serta Samarinda ke Melak.
"Penerbangan menggunakan maskapai pesawat perintis Avia Star dan Kalstar jenis ATR 42," terang Imam.
Sementara Kabag Tata Usaha Bandara Temindung Sutrisno menambahkan, terpantau sekitar 100 meter landasan pacu terendam air saat hujan deras sedari pagi tadi.
"Panjang sekitar 100 meter, lebar 4 meter dengan ketinggian air rata-rata 6 sentimeter," sebut Sutrisno.
Sementara, Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Temindung Sutrisno menerangkan, dari pencatatan curah hujan, hujan yang mengguyur Samarinda pagi tadi hingga pukul 14.00 WITA tercatat 71,5 milimeter, yang masuk dalam kategori sedang sampai lebat.
"Dalam 1-2 pekan ke depan masih ada potensi peningkatan kondisi hujan ekstrem untuk Samarinda dan sekitarnya," kata Sutrisno mengingatkan.
Selain merendam landasan pacu bandara, banjir juga merendam permukiman penduduk di kawasan Sempaja Selatan, Lempake, Sempaja Utara, Puskesmas, real bawah flyover Air Hitam serta ruang perawatan RSUD AW Syachranie.