Sambut Nyepi, pedagang ogoh-ogoh mini menjamur di Bali
Sambut Nyepi, pedagang ogoh-ogoh mini menjamur di Bali. Seperti yang terlihat di sisi kanan dan kiri jalan Raya Sempidi- Mengwi kabupaten Badung. Berbagai miniatur ogoh-ogoh dijual di tempat ini.
Menyambut Hari Raya Nyepi bulan Maret mendatang, penjual ogoh-ogoh mini mulai menjamur di Bali. Hampir di setiap sudut jalan dan sejumlah warung terdapat ogoh-ogoh. Warga antusias menjual bisnis dadakan tahunan ini.
Bahkan tidak jarang penjual boneka keliling beralih jualan ogoh-ogoh mini secara keliling. Ogoh-ogoh mini dengan beragam bentuk dan ukuran ini dibandrol mulai dari harga puluhan hingga ratusan ribu rupiah.
Seperti yang terlihat di sisi kanan dan kiri jalan Raya Sempidi- Mengwi kabupaten Badung. Berbagai miniatur ogoh-ogoh dijual di tempat ini.
Harga sangat ditentukan oleh bentuk dan ukuran. Pun untuk bentuk didominasi oleh wujud buta kala (raksasa).
Gusti Artika, seorang pedagang miniatur ogoh-ogoh, mengaku mulai menempatkan berjualan ogoh-ogoh sejak Januari lalu.
"Sudah dari 5 tahun saya jual ogoh-ogoh mini. Untuk tahun ini sudah saya jual sejak awal tahun. Hasilnya lumayan," ujarnya, Minggu (19/2).
Diakui penjualan ogoh-ogoh mini ini memang tergolong bisnis musiman. "Dari pengalaman, tiap tahun permintaan ogoh--ogoh ini meningkat," akunya sambil melayani pembeli.
Disinggung mengenai harga, Artika mengaku sangat tergantung ukurannya. Mulai dari yang terkecil dengan ukuran tinggi 40 sentimeter dijual dengan harga Rp 35 ribu, dan yang paling terbesar dengan ketinggian 1 meter lebih dijual seharga Rp 350 ribu.
"Harganya tergatung bentuk dan ukuran ogoh-ogohnya. Kalau yang kecil tinggi 40 cm murah, kalau yang agak besar sekitar tinggi 1 meter ya mahal," terangnya.