Satgas Analogikan Intervensi Kesehatan Hadapi Pandemi seperti Swiss Cheese Model
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyatakan, vaksin dan mematuhi protokol kesehatan harus berjalan secara beriringan dalam upaya menghadapi pandemi Covid-19.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyatakan, vaksin dan mematuhi protokol kesehatan harus berjalan secara beriringan dalam upaya menghadapi pandemi Covid-19.
Dia meminta masyarakat tidak hanya mengandalkan vaksin saja. Tapi juga harus menerapkan disiplin protokol kesehatan yang ketat. Wiku menganalogikan seperti Swiss Cheese Model.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
Dia menjelaskan, lapisan keju itu bagaikan setiap jenis intervensi penanganan Covid-19 dengan celahnya masing-masing yang semakin signifikan mencegah infeksi jika dilakukan bersamaan.
"Hal ini akan berlaku sebaliknya, jika masyarakat hanya mengandalkan satu intervensi tunggal, maka kekurangan yang ada tidak akan tersokong dan malah akan memperburuk keadaan," kata Wiku dalam keterangan tertulis, Jumat (5/2).
Wiku mengingatkan bukan hanya tingkat efektivitas suatu intervensi, namun juga sangat bergantung dengan lapisan proteksi majemuk.
"Karenanya, upaya vaksinasi yang dilakukan saat ini, tentunya tidak semata-mata menjadi satu-satunya upaya melindungi masyarakat dari penularan Covid-19. Vaksinasi tidak akan berhasil apabila tidak diimbangi dengan protokol kesehatan," tambah Wiku.
Untuk itu, Wiku menyampaikan selama belum tercapai kekebalan komunitas atau herd immunity, maka pencegahan paling efektif adalah kepatuhan protokol kesehatan oleh seluruh individu.
Menurut dia, langkah penanganan pandemi Covid-19 tidak bisa dilakukan secara tunggal, harus komprehensif dengan melibatkan protokol kesehatan yang ketat demi menekan lebih banyak jumlah orang yang terinfeksi.
"Kedepannya saya berharap setiap elemen masyarakat, baik pemerintah, akademisi, komunitas, penggiat usaha maupun media memiliki pola pikir yang lebih luas dan mendalam. Untuk menjalankan upaya penanganan Covid-19 secara lebih komprehensif demi penanganan kesehatan yang lebih signifikan ke arah yang lebih baik," pungkas Wiku.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
1.683 Rumah Sakit Tangani Covid-19 Sudah Klaim Pembayaran
Terpakai 1.000 Spesimen Per Hari, Penggunaan PCR di Palembang Dinilai Belum Optimal
Cegah Lonjakan Covid-19, Ridwan Kamil Minta Warga di Rumah Saja saat Libur Imlek
'Jateng Di Rumah Saja' Tak Ada Sanksi, Ganjar Harap Kesadaran Prokes Terbangun
Penerapan Tes Covid-19 dengan GeNose di Stasiun Pasar Senen