Satgas Covid-19 Minta Orang Tua Pastikan Anak 'Tak Mampir-Mampir' saat Pulang Sekolah
Ia menjelaskan pentingnya hal itu karena di usia remaja secara fisik kemampuan daya tahan tubuhnya tinggi.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo meminta orang tua pastikan anaknya tidak mampir ke tempat lain setelah pulang dari sekolah tatap muka. Hal itu untuk memastikan si anak tidak menjadi pembawa virus ke rumah.
"Saat berangkat dari rumah mereka menjelaskan ke orang tua akan langsung ke sekolah tapi bisa jadi di tengah perjalanan mereka bertemu orang lain, lantas bermain ke daerah yang punya risiko tinggi," kata dia saat diskusi daring terkait Pengumuman Keputusan Bersama panduan penyelenggaraan pembelajaran pada semester genap tahun ajaran tahun ajaran dan tahun akademik 2020/2021 di masa pandemi Covid-19 yang dipantau di Jakarta, Jumat (20/11).
-
Bagaimana sekolah tersebut mendukung bakat anak-anak? Hilman mengatakan jika semua anak yang sekolah di sana selalu mendapatkan support untuk mengembangkan bakatnya. “Kan nggak dibatasi ya? Punya bakat apa itu bakal disupport ya?” tanya Hilman. “Iya,” jawab Boy.
-
Apa yang Onad katakan tentang tugas mengantar anak sekolah? "Loh, emang bukannya kalo tugas nganter itu tugas ibu, ya?" ujar Onad yang kemudian dibalas oleh Vidi dengan menyebutnya sebagai suami perhitungan.
-
Kapan kaki seribu sering terlambat sekolah? Soalnya kakinya banyak, jadinya kalau pakai sepatu kelamaan.
-
Di mana Sekolah Gendhis? Sekolah Gendhis berada di Magelang, Jawa Tengah.
-
Kenapa kekerasan anak di satuan pendidikan meningkat? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
Ia menjelaskan pentingnya hal itu karena di usia remaja secara fisik kemampuan daya tahan tubuhnya tinggi.
"Bisa saja mereka sudah positif Covid-19 asimptomatik atau Orang Tanpa Gejala. Ketika mereka kembali ke rumah bertemu orang tua dan ada di antaranya yang lansia maka risikonya sangat tinggi," bebernya.
Selain itu, Doni juga meminta sekolah menyediakan fasilitas skrinning saat melaksanakan proses belajar mengajar tatap muka pada tahun ajaran 2020/2021 untuk mengantisipasi penularan virus corona.
Tidak hanya peran keluarga, masyarakat, penyelenggara pendidikan dan pemerintah daerah, Doni juga meminta kontrol sosial dari media massa dalam penerapan surat keputusan bersama empat menteri terkait panduan penyelenggaraan pembelajaran.
Manakala ada penyimpangan atau hal-hal yang membahayakan keamanan dan keselamatan kesehatan peserta didik, maka Satgas Penanganan Covid-19 segera melakukan evaluasi kebijakan tersebut.
"Mungkin menutup sementara hingga kondisinya menjadi lebih baik lagi," ujar Kepala BNPB tersebut.
Baca juga:
Dukung Sekolah Tatap Muka Mulai 2021, Menkes Pesan Tetap Disiplin Protokol Kesehatan
Mendagri Dukung Pembelajaran Tatap Muka: SE Disampaikan ke Kepala Daerah Pekan Depan
Sekolah Tatap Muka Mau Dibuka, Ekstrakurikuler Masih Dilarang
Pemprov DKI Belum Putuskan Sekolah Tatap Muka
Satgas Tegaskan Sekolah Tatap Muka akan Dihentikan Jika Ancam Keselamatan
Nadiem Perbolehkan Sekolah Tatap Muka 2021, Pemprov Jabar Masih Perlu Pembahasan