Satgas Harap Kasus Covid-19 Menurun Sebelum Ramadan
Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 nasional konsisten meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Lonjakan ini diperkirakan mencapai puncak pada akhir Februari 2022.
Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 nasional konsisten meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Lonjakan ini diperkirakan mencapai puncak pada akhir Februari 2022.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah berhadap kasus Covid-19 segera menurun.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
"Terkait kondisi kasus, diharapkan dapat menurun segera bahkan sebelum periode Ramadan dan Idulfitri," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Selasa (8/2).
Menurut Wiku, penurunan kasus Covid-19 perlu keterlibatan banyak pihak, termasuk masyarakat. Sejumlah strategi perlu dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19, di antaranya dengan memperketat skrining kesehatan, pengendalian mobilitas, disiplin protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi, tidak berkerumun, serta testing.
"Khususnya bagi masyarakat yang berada di wilayah kenaikan kasus yang tinggi, mohon untuk tetap disiplin memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Dimohon pula untuk tidak menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menyebabkan kerumunan seperti perayaan dan acara keluarga," ujarnya.
Dua Kali Lipat Puncak Gelombang Pertama
Kementerian Kesehatan memprediksi puncak gelombang ketiga pandemi Covid-19 di Indonesia terjadi pada akhir Februari 2022. Penambahan kasus harian pada puncaknya diperkirakan berkisar dua hingga tiga kali lipat dari puncak gelombang kedua.
Sebelumnya, Wiku mengatakan kenaikan kasus Covid-19 saat ini jauh melebihi puncak gelombang pertama pandemi Covid-19. Pada puncak gelombang pertama, penambahan kasus Covid-19 mingguan tertinggi adalah sebesar 88.000 kasus. Sementara pekan lalu, penambahan kasus Covid-19 mencapai lebih dari 170.000 kasus.
"Hampir dua kali lipat puncak gelombang pertama," ujarnya.
Jika dibandingkan dengan gelombang kedua, penambahan kasus Covid-19 saat ini setara dengan akhir Juni 2021. Artinya, kenaikan kasus kini mencapai setengah dari puncak gelombang kedua.
Wiku mencatat, lonjakan kasus Covid-19 saat ini juga lebih cepat dibandingkan gelombang kedua. Pada gelombang kedua, peningkatan telah terjadi sejak awal Mei 2021 atau membutuhkan waktu delapan minggu untuk mencapai kondisi kasus yang setara dengan saat ini.
"Sementara penambahan kasus saat ini hanya dicapai dalam waktu tiga minggu saja atau dua setengah kali lebih cepat dibanding lonjakan kedua," jelasnya.
(mdk/yan)