Satgas IDI Sebut Gelombang Ketiga Covid Tergantung Ketaatan Prokes dan PPKM
Sebagian ahli menyampaikan gelombang ketiga Covid-19 berpotensi terjadi pada akhir 2021 yang ditandai dengan kerumunan masyarakat pada saat perayaan Natal dan Tahun Baru.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban mengemukakan gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia sangat bergantung pada ketaatan masyarakat terhadap protokol kesehatan dan kebijakan pemerintah.
"Sebetulnya tergantung masalah perilaku masyarakat, apakah mau pakai terus protokol kesehatan atau tidak. Artinya, saat ini pergerakan masyarakat cukup sering dan cukup padat, sehingga ada risiko penularan," kata Zubairi Djoerban di kanal YouTube pribadinya bertajuk Harap-Harap Cemas Gelombang Ketiga, dilansir Antara, Senin (18/9).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Hal berikutnya yang juga perlu diperhatikan, kata Zubairi, adalah konsistensi pemerintah dalam menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Tentu kebijakan juga harus konsisten, jangan cepat-cepat mencabut peraturan perundangan PPKM-nya, harus hati-hati," katanya.
Selain itu, Zubairi juga mengingatkan tentang perilaku virus Corona yang selalu bermutasi untuk bisa beradaptasi dengan keadaan.
Sebagian ahli menyampaikan gelombang ketiga Covid-19 berpotensi terjadi pada akhir 2021 yang ditandai dengan kerumunan masyarakat pada saat perayaan Natal dan Tahun Baru.
"Beberapa ahli bilang awal Januari, kalau saya sendiri sambil harap-harap cemas itu mungkin masih bulan Februari atau Maret 2022," katanya.
Zubairi berharap situasi Covid-19 yang menunjukkan tren penurunan di Tanah Air sebagai pertanda menuju endemi.
"Tentu kita harapkan dan doanya yang paling baik adalah tidak timbul gelombang ketiga, namun sudah waktunya endemi. Semoga tahun depan bukan gelombang ketiga, namun endemi, artinya hanya ada di satu daerah di provinsi, kemudian nanti hilang, kemudian muncul lagi di tempat lain," katanya.*
Baca juga:
Satgas Relawan Covid-19 Tingkatkan Kapasitas 1.000 Relawan Wilayah Palembang
Luhut Prediksi Covid-19 di Indonesia Berstatus Endemi pada Januari 2022
Empat Hari Berturut-turut Jakarta Sumbang Kasus Covid-19 Tertinggi
Jokowi Minta Vaksinasi Booster Covid-19 Dilakukan Tahun 2022
Strategi Pemerintah Cegah Gelombang Ketiga Covid-19 di Indonesia
PPKM Jawa-Bali Diperpanjang, Anak Boleh Masuk Bioskop Hingga Tempat Permainan Dibuka
Luhut: Waspadai Gelombang Ketiga Covid-19 saat Natal dan Tahun Baru
Penjelasan Pemerintah Soal 19 Negara Boleh ke Bali