Satgas Minta Pemda Lakukan Penyelidikan Epidemiologi Terhadap Klaster Baru Covid-19
Libur Lebaran Idulfitri 2021 memicu munculnya klaster baru Covid-19, di antaranya di Klaten, Cianjur, Pati, Bogor dan Cilacap. Munculnya klaster baru ini disebabkan adanya mudik, tarawih maupun kegiatan halal bihalal.
Libur Lebaran Idulfitri 2021 memicu munculnya klaster baru Covid-19, di antaranya di Klaten, Cianjur, Pati, Bogor dan Cilacap. Munculnya klaster baru ini disebabkan adanya mudik, tarawih maupun kegiatan halal bihalal.
Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito meminta temuan klaster baru Covid-19 diikuti dengan penyelidikan epidemiologi di seluruh daerah. Pos komando desa atau kelurahan memegang peranan penting dalam mengoptimalisasi penyelidikan epidemiologi.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
"Saya ingin kembali mengingatkan kepada seluruh daerah untuk melakukan penyelidikan epidemiologi yang lebih optimal," katanya, Sabtu (29/5).
Penyelidikan epidemiologi adalah kumpulan upaya untuk mengetahui gambaran gejala serta penyakit penyerta dan aspek kependudukan dari kasus positif Covid-19. Seperti sebaran tempat atau sumber penularan, jenis kelamin maupun usia.
Tujuan penyelidikan epidemiologi untuk mencegah perluasan penularan Covid-19 dengan manajemen lanjutan yang tepat berdasarkan hasil dari pelacakan kontak. Untuk mengoptimalkan penyelidikan epidemiologi, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, khususnya dalam pelacakan kontak.
Pertama, identifikasi kasus positif Covid-19 berdasarkan data puskesmas setempat atau dari ketua RT/RW di lingkungan. Pada tahapan ini, pemerintah daerah bisa melakukan wawancara mendalam terkait riwayat aktivitas pasien.
Kedua, pelacakan kontak setelah kasus positif Covid-19 ditemukan. Pemerintah daerah melalui posko Covid-19 setempat bisa mengidentifikasi kontak melalui wawancara mendalam dengan warga yang terpapar. Selanjutnya, tim tracing menilai dan melacak kontak erat berdasarkan data surveilans.
Ketiga, melakukan tindak lanjut dan manajemen kasus. Pada fase ini, posko Covid-19 mewajibkan seluruh kontak erat melakukan karantina di fasilitas karantina yang disediakan oleh desa atau kelurahan.
Setelah melewati masa karantina 14 hari, posko Covid-19 melakukan manajemen kasus sesuai kondisi setiap kontak erat. Bagi pasien tanpa gejala, maka dapat melanjutkan aktivitas. Jika pasien memiliki gejala ringan, maka dilakukan testing dan isolasi di fasilitas kesehatan terdekat. Untuk gejala sedang dan berat harus testing dan dirujuk untuk isolasi dan dirawat intensif.
Dalam mendukung penyelidikan epidemiologis di setiap daerah, pemerintah telah menyediakan alternatif sesuai kondisi dan kemampuan daerah masing-masing. Misalnya, mensubstitusi PCR test dengan metode testing yang lebih efisien seperti rapid test antigen.
"Khusus rapid test ini, kabar baiknya Indonesia sudah melebihi standar WHO yakni 132,08 persen meningkat dari 75,37 persen di minggu sebelumnya," imbuh Wiku.
Wiku melanjutkan, dari total 18.638 posko Covid-19 di Indonesia, 55,2 persen di antaranya belum memiliki fasilitas karantina terpusat. Namun, Satgas pusat meminta posko menyesuaikan kondisi di lapangan dalam upaya penanganan Covid-19.
Misalnya, memilih opsi karantina mandiri di rumah pasien masing-masing dengan catatan rumah karantina sudah lulus kelayakan dan dipantau berkala. Bagi posko Covid-19 yang memiliki kendala dalam melakukan karantina dapat melaporkan ke pemerintah pusat secara berjenjang.
"Dan pemerintah pusat berkomitmen akan mencari solusi dari permasalahan yang ada secara berimbang," pungkas Wiku.
Baca juga:
Ada yang Positif Covid-19, USU Kembali Lakukan Pembatasan Aktivitas
RS Kudus Okupansi 90 Persen, Dinkes Jateng Minta Tambah Jumlah Tempat Isolasi Pasien
Masuk Zona Merah Covid-19, Dua Lingkungan di Kota Medan Diisolasi
Satu Dusun di Tapanuli Utara Diisolasi Usai 17 Warga Positif Covid-19
24 Warga Terpapar Covid-19, Akses Satu Kampung di Cidaun Cianjur Ditutup
Anies Puji Permintaan Maaf Menkes Terkait Nilai E Penanganan Covid-19
14 Warga Positif Covid-19, Satu Gang di Srengseng Sawah Jagakarsa Mini Lockdown