Satgas Mulai Mendata Warga Yogyakarta yang Masuk Kategori Penerima Vaksin Covid-19
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Yogyakarta mulai menyiapkan data terkait calon penerima vaksin. Termasuk yang akan diprioritaskan. Yakni warga yang masuk dalam data keluarga sasaran jaminan perlindungan sosial.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Yogyakarta mulai menyiapkan data terkait calon penerima vaksin. Termasuk yang akan diprioritaskan. Yakni warga yang masuk dalam data keluarga sasaran jaminan perlindungan sosial.
"Petunjuk teknis untuk pelaksanaan vaksinasi belum ada, tetapi petunjuk umumnya sudah ada. Sekarang yang dilakukan adalah menyiapkan data untuk penerima vaksin dari program pemerintah," kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Minggu (13/12). Seperti dilansir Antara.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
Selain dari keluarga sasaran jaminan perlindungan sosial (KSJPS), penerima vaksin juga akan diprioritaskan untuk warga penerima bantuan sosial dari pemerintah.
Jika mengacu pada kedua data tersebut, Heroe memperkirakan jumlah calon penerima vaksin mencapai sekitar 100.000 orang.
Meski demikian, data tersebut masih harus diverifikasi dengan persyaratan lain. Salah satunya belum pernah terpapar Covid-19, bukan ibu hamil, bukan ibu menyusui, berusia antara 18-59 tahun, tidak memiliki komorbid, hingga tercatat dalam BPJS Kesehatan.
"Dengan berbagai persyaratan tersebut, jumlah calon penerima akan berkurang. Sekarang, kami sedang siapkan datanya karena nanti akan ada aplikasi yang digunakan untuk mendukung program vaksinasi," katanya.
Selain data, persiapan lain yang dilakukan adalah memetakan fasilitas layanan kesehatan yang akan digunakan untuk memberikan pelayanan vaksinasi.
"Sudah ada pelatihan untuk tenaga kesehatan dari Puskesmas. Memang tidak semua Puskesmas karena diharapkan tenaga kesehatan yang sudah dilatih bisa memberikan pelatihan ke tenaga kesehatan lain," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani.
Pelatihan juga diikuti oleh apoteker untuk pengelolaan dan penyimpanan vaksin. "Khusus untuk tenaga kesehatan di rumah sakit, diharapkan bisa mengakses vaksin atau melakukan vaksinasi di rumah sakit masing-masing, sehingga tidak perlu ke fasilitas kesehatan lain," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan belum mengetahui kuota vaksin yang akan diterima Kota Yogyakarta. "Kami tunggu bagaimana perkembangan informasinya dan kapan akan didistribusikan," katanya.
Meskipun vaksin sudah datang, Wali Kota tetap meminta masyarakat tidak kendor menjalankan protokol kesehatan 3M.
"Merasa lega boleh saja, tetapi jangan sampai lupa melaksanakan protokol kesehatan," katanya.
Pada saat ini, risiko penularan kasus di Kota Yogyakarta masuk dalam kategori zona oranye atau risiko penularan sedang.
Berdasarkan data corona.jogjakota.go.id, pada Minggu (13/12) terdapat tambahan 34 kasus positif baru dan tujuh pasien sembuh atau selesai menjalani isolasi. Dengan demikian, total kasus aktif tercatat 275 kasus, 850 pasien sembuh, dan 48 pasien meninggal dunia.
Baca juga:
Sektor Perbankan Diperkirakan akan Membaik di Tahun 2021
Bio Farma Bantah Buka Pre-Order Vaksin Covid-19 Jalur Mandiri
Dokter Reisa Ingatkan Pencegahan Covid-19: 3M dan Vaksin
Amerika Serikat Setujui Penggunaan Vaksin Covid-19 Pfizer
Kajian Halal Vaksin Sinovac, MUI Tunggu Dokumen dari Sinopharm
Pastikan Vaksin Covid-19 Aman, Presiden Jokowi Siap jadi Salah Satu Penerima Pertama