Satgas Temukan Provinsi Penyelanggara Pilkada yang Tingkat Kepatuhan Prokes Rendah
"Ini semata-mata demi keselamatan bangsa kita dari ancaman Covid-19," ucapnya.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menemukan adanya provinsi yang tingkat kepatuhan pemilih Pilkada dalam menerapkan protokol kesehatan (prokoes) rendah. Bahkan, petugas di tempat pemungutan suara (TPS) juga tidak memberikan peringatan kepada pemilih yang melanggar protokol kesehatan.
"Karena tadi pagi sekitar pukul 9.00 kami melihat perkembangan dr semua provinsi. Ada provinsi yang tingkat kepatuhannya rendah, tetapi peringatan yang diberikan petugas juga rendah sekali," ujar Doni dalam konferensi pers di Youtube BNPB, Rabu (9/12/2020).
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Kapan Hari Ibu di Indonesia dirayakan? Sejarah Hari Ibu di Indonesia, yang diperingati setiap tanggal 22 Desember, memiliki akar kuat dalam peristiwa Kongres Perempuan Indonesia pertama di Yogyakarta pada tahun 1928.
-
Di mana letak ibu kota Garut? Ibu kota kabupaten ini terletak di kecamatan Tarogong Kidul.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Doni pun langsung menghubungi pejabat setempat terkait temuan tersebut untuk ditindaklanjuti. Dia meminta semua pihak untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, meski proses pemungutan suara sudah selesai.
"Ini semata-mata demi keselamatan bangsa kita dari ancaman Covid-19," ucapnya.
Doni mengakui bahwa Pilkada Serentak 2020 merupakan sebuah tantangan sebab digelar di tengah pandemi Covid-19. Kendati begitu, hal ini merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi karena Indonesia negara demokratis.
"Ini adalah salah satu tantangan besar bangsa kita yang hidup dalam demokratis, bisa menyelenggarakan Pilkada, pesta demokrasi dalam keadaan aman dan tertib. Ini sebuah prestasi yang sangat membanggakan," jelasnya.
Dia meyakini Pilkada Serentak 2020 tak akan menjadi klaster penyebaran Covid-19 jika semua pihak disiplin menerapkan protokol kesehatan. Doni pun meminta petugas segera menegur jika ditemukan pelanggaran seperti, tidak memakai masker, menjaga jarak, hingga berkerumun.
"Kerja keras dari semua pihak diharapkan tidak kendur, tidak berhenti sampai dengan sekarang. Tetap mata memandang melihat perkembangan, begitu ada pelanggaran langsung diingatkan," tuturnya.
"Jangan tunggu terjadinya pelanggaran. Sebelum adanya pelanggaran diawali dengan peringatan-peringatan," sambung Doni.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Lizsa Egeham