Satu Personel Tertembak, Polisi Cari Balistik di Sekitar Polres Jeneponto
Kapolda Sulsel, Inspektur Jenderal Setyo Boedi Moempoeni Harso mengatakan penyerangan dan perusakan oleh OTK di Mapolres Jeneponto menyebabkan satu orang polisi yakni Brigadir MM mengalami luka tembak pada perut.
Tim Laboratorium Forensik Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan bersama Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jeneponto mencari balistik yang menyebabkan satu anggota yakni Brigadir MM mengalami luka tembak pasca penyerangan dan perusakan Mapolres. Brigadir MM telah menjalani operasi di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
Kapolda Sulsel, Inspektur Jenderal Setyo Boedi Moempoeni Harso mengatakan penyerangan dan perusakan oleh OTK di Mapolres Jeneponto menyebabkan satu orang polisi yakni Brigadir MM mengalami luka tembak pada perut. Setyo menyebut MM sudah menjalani operasi besar dan saat ini menjalani observasi di RS Bhayangkara Makassar.
-
Di mana terjadi baku tembak antara TNI-Polri dan KKB di Intan Jaya? Rentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terjadi di Kabupaten Intan Jaya sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1).
-
Kapan baku tembak antara TNI-Polri dan KKB terjadi di Intan Jaya? Rentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terjadi di Kabupaten Intan Jaya sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1).
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Apa yang berhasil diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia. Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
-
Bagaimana prajurit TNI ini bertemu dengan calon istrinya? Lebih lanjut ia menceritakan bahwa awal perkenalan keduanya bermula dari media sosial. Menariknya selama berpacaran 3 tahun mereka hanya bertemu satu kali saja di kehidupan nyata.
"Memang benar kejadian dini hari itu ada korban dari anggota Polres Jeneponto. Bersangkutan ada di sekitar Polres mengalami luka tembak di perut kemudian saat ini sedang dalam perawatan sudah melalui proses operasi dan sekarang lagi observasi jadi 2-3 hari. Mudah-mudahan, kita berdoa terselamatkan dan bisa menjadi baik," ujarnya saat jumpa pers di Makodam XIV/Hasanuddin, Kamis (27/4).
Setyo menyebutkan pihaknya telah mengirimkan Tim Forensik dan Labfor unuk melakukan olah TKP. Mereka bersama Satreskrim Polres Jeneponto melakukan olah TKP untuk mencari balistik atau selongsong.
"Sementara balistiknya belum ditemukan. Belum tahu, belum ada laporan, anggota masih bekerja di Jeneponto. Belum lapor ke saya apakah sudah ditemukan balistik di sekitar TKP," tutur mantan Wakil Kepala Komandan Brimob Mabes Polri ini.
Setyo menyebut anggotanya masih mengumpulkan bukti dan tanda tentang kejadian penembakan saat penyerangan dan perusakan di Mapolres Jeneponto. Setyo juga mengimbau kepada seluruh anak buahnya untuk bersikap bijak dan tidak reaktif pasca kejadian tersebut.
"Saya juga imbau anggota untuk menyikapi secara bijak dan tidak ada reaktif. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi dan semuanya tetap teratasi dengan baik dan pelayanan masyarakat tidak terganggu baik tingkat Polres atau Polsek.
Sementara Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen Totok Imam Santoso menegaskan tidak ada senjata yang keluar dari gudang saat kejadian penyerangan dan perusakan di Mapolres Jeneponto yang menyebabkan satu polisi mengalami luka tembak. Imam menjelaskan Batalyon 276 merupakan terdekat dengan Kabupaten Jeneponto.
"Untuk satuan TNI yang dekat dengan Jeneponto itu jauh sekali Batalyon 276 itupun sekarang baru selesai dan sekarang di karantina untuk berangkat ke Papua," tuturnya.
"Kalau Kodim dan Koramil, senjata tidak ada. Semua di gudang. Saya juga tidak bawa senjata," sebutnya.
Untuk itu, ia mempersilakan Polda Sulsel melakukan penelusuran dan penyelidikan terkait penembakan terhadap Brigadir MM.
"Makanya Pak Kapolda untuk diproses dulu, diuji dan sebagainya," ucapnya.