Satu Tersangka Terkait Insiden di Asrama Mahasiswa Papua Berstatus ASN
SA salah satu orang yang ditetapkan sebagai tersangka kasus diskriminasi ras dalam insiden di asrama mahasiswa Papua di Surabaya, diketahui berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kecamatan Tambaksari, Surabaya.
SA salah satu orang yang ditetapkan sebagai tersangka kasus diskriminasi ras dalam insiden di asrama mahasiswa Papua di Surabaya, diketahui berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kecamatan Tambaksari, Surabaya.
Status SA sebagai ASN ini dibenarkan Kepala BPB-Linmas Surabaya, Eddy Christijanto. SA diketahui sebagai salah satu staf di Kecamatan Tambaksari Surabaya. Namun sayang dia tidak mau menyebutkan jabatan SA di Kecamatan Tambaksari.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kodok baru apa yang ditemukan di Papua Barat? Spesies baru itu dikenali berbeda berdasarkan ukuran, warna, bentuk tubuh, dan garis-garis di tangannya.
-
Siapa yang berjuang melawan penjajah di Surabaya? Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Apa yang ditemukan di Papua yang viral di TikTok? Viral di TikTok Ditemukan di Papua Penemuan tank yang terpendam di dalam tanah ini diketahui berlokasi di Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Indonesia.
"Iya benar, tapi saya lupa namanya. Celukane (panggilannya) Saiful, jenenge sopo (namanya siapa)," ungkapnya saat dihubungi merdeka.com, Senin (2/9).
Ia menambahkan, informasi yang didapatnya, SA diakuinya mendapatkan panggilan dari penyidik Polda Jatim untuk menjalani pemeriksaan sebagai tersangka.
"Hari ini atau besok ya dipanggil, saya belum klarifikasi ke yang bersangkutan. Surat panggilan itu datanya sudah ada di Pak Camat (Tambaksari)," tambahnya.
Terkait dengan pemanggilan tersebut, ia kembali menegaskan jika SA adalah staf kecamatan yang berstatus sebagai ASN.
Dikonfirmasi mengenai upaya pendampingan hukum untuk SA dari Pemkot, Eddy mengatakan masih akan mengikuti proses hukum dari Polda lebih dulu. Apalagi ia juga baru mendengar jika Polda memiliki bukti video atas tindakan SA saat insiden di Asrama Mahasiswa Papua beberapa waktu lalu.
"Katanya kan ada bukti video, kita belum tahu videonya seperti apa. Saya belum tahu (menyediakan pendampingan hukum). Tapi saya sudah laporkan ke pak Fikser (Kabag Humas Pemkot Surabaya), nanti pak Fikser yang melaporkan pada ibu (Wali Kota Surabaya)," ungkapnya.
Sebelumnya, Polda Jatim resmi menetapkan Koordinator aksi pengepungan Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Surabaya, Tri Susanti alias Mak Susi, sebagai tersangka ujaran kebencian dan provokasi insiden tersebut.
Susi dijerat pasal 45A ayat (2) Jo pasal 28 ayat (2) Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), pasal 160 KUHP, pasal 14 ayat (1) ayat (2) dan pasal 15 UU Nomor 1 tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana.
Selain Susi, Polda Jatim juga telah menetapkan tersangka lain berinisial SA dalam kasus ini, ia diduga melakukan tindak diskriminasi ras. Artinya hingga kini sudah ada dua tersangka dalam insiden Asrama Mahasiswa Papua, pada 16 Agustus lalu.
Baca juga:
Respons Istana Terkait Desakan Presiden Jokowi Kunjungi Papua
Bertemu Perwakilan AS, Moeldoko Bahas Laut China Selatan hingga Papua
Anggota DPR Minta Kapolri Buktikan Keterlibatan Asing dalam Kerusuhan di Papua
Hingga Malam Ini, Mak Susi Korlap Aksi Asrama Mahasiswa Masih Diperiksa Polisi
Hoaks-Hoaks yang Membuat Papua Memanas